STARJOGJA.COM, Salah satu film produksi Walt Disney Studios berjudul Finest Hours menampilkan kisah nyata dari sebuah aksi penyelamatan laut terbaik. Sebelumnya, kisah di film ini juga sudah pernah dibukukan oleh Casey Sherman dengan judul yang serupa.
Finest Hours sendiri menceritakan tentang kisah kelam dua kapal tanker minyak yang hampir tenggelam saat pelayarannya di Pesisir Timur AS dan kawasan Atlantik Kanada di tahun 1952. Kedua kapal tersebut diketahui merupakan SS Fort Mercer dan SS Pendleton.
Peristiwa yang sangat mendebarkan dan mengkhawatirkan banyak pihak ini terjadi akibat munculnya sebuah badai besar bernama nor’easter. Terdapat puluhan awak kapal yang dihantui kegelisahan dan ketidakpastian atas keselamatan diri mereka.
Saat peristiwa terjadi, hanya kapal SS Fort Mercer yang baru dapat dievakuasi, sedangkan SS Pendleton belum sempat ditangani. Melihat kondisi tersebut, kepala pos penjaga pantai akhirnya mengerahkan pasukan baru dengan mengutus Bernie Webber serta ketiga rekannya. Ketiganya juga harus menerjang badai di tengah laut dengan hanya bermodalkan sebuah kapal kayu.
Ketegangan juga tak berhenti disana saja, sebab kapal SS Pendleton terbelah menjadi dua bagian. Ray Sybert sebagai salah satu kapal memutuskan untuk mengambil alih posisi sebagai kapten sementara. Hal ini dilakukan karena ia merupakan awak kapal yang paling mengerti dari kondisi SS Pendleton itu sendiri.
Pada akhirnya, setelah melewati banyak sekali rintangan, setiap awak kapal dari SS Fort Mercer dan SS Pendleton berhasil dievakuasi. Webber bersama rekan-rekannya juga berhasil kembali dengan kondisi selamat. Melalui kejadian tersebut, Webber dan kawan-kawan dianugerahi Gold Lifesaving Medal.
Selain memfokuskan pada kisah penyelamatan yang heroik, film Finest Hours juga sisi romansa yang mengharukan. Pasalnya, film ini turut menampilkan kondisi hubungan Webber bersama sang kekasih yang hampir diujung tanduk. Sebelum melakukan aksi penyelamatan, Webber sebenarnya sudah ingin meminta izin komandannya untuk menyetujui rencana pernikahannya.
Setelah berhasil mengobarkan banyak kesabaran, Webber dan sang kekasih akhirnya dapat kembali bertemu dan merealisasikan rencana-rencananya hingga akhirnya menikah. Mereka bahkan hidup bahagia bersama-sama sampai usia pernikahannya menginjak 58 tahun.
Sumber : The Cosmopolitan
Penulis : Rossa Deninta
Comments