STARJOGJA.COM, Pop, Jazz, dan Hip Hop sudah biasa didengarkan pada karya musik musisi Indonesia. Namun, beberapa musisi ternyata pernah kenalkan musik etnik atau disebut juga dengan musik dunia.
Pada pengertiannya, musik etnik merupakan sebuah jenis genre musik rakyat yang berkembang di dalam lingkungan etnis tertentu. Musik ini juga dikatakan sebagai sebuah ekspresi maupun identitas budaya dari suatu etnis, sebab satu etnis dengan etnis lainnya memiliki bunyi yang berbeda.
Seiring berjalannya waktu, musik etnik akhirnya mulai banyak diperkenalkan secara lebih luas oleh musisi Indonesia. Cakupannya pun bukan hanya masyarakat Indonesia saja, melainkan hingga mancanegara. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mampu membawa nuansa musik khas Indonesia di industri musik internasional.
Ini dia beberapa deretan musisi Indonesia yang memperkenalkan musik etnik melalui karya-karyanya :
Dewa Budjana
Gitaris dari grup band kenamaan GIGI ini tentu sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Selain aktif bermusik bersama bandnya, Dewa Budjana juga aktif mengeluarkan karya-karya musik solonya.
Album solo kesepuluhnya yang bertajuk “Mahandini”, Dewa sengaja memadupadankan genre genre musik jazz fusion/progressive-rock dengan nuansa etnik dan spiritual di dalamnya. Album ini juga merupakan hasil dari kolaborasi dari musisi ternama lainnya seperti Jordan Rudess, Mohini Dey, Marco Minnemann, Mike Stern, John Frusciante dan Soimah Pancawati.
Kata “Mahandini” juga memiliki makna sebagai sebuah refleksi atas inisiatif mereka dalam mempelajari musik etnik Indonesia.
Gazpar Araja
Gazpar merupakan musisi Indonesia yang terkenal dengan alat musik Sasando yang sering digunakannya saat tampil. Penampilannya yang menakjubkan sering kali ditemukan di acara instansi pemerintahan hingga mancanegara.
Kecintaan Gazpar terhadap Sasando membuatnya terus terinspirasi untuk menuangkan musik-musik etnik dalam karyanya. Adapun beberapa hasil karya musiknya adalah Mama, Save Our Nature, dan Pacari Kamu.
Weird Genius
Musisi satu ini sepertinya menjadi kecintaan masyarakat muda di Indonesia. Salah satu single hitsnya yang berjudul “Lathi” menjadi karya mereka yang mengusung musik etnik dengan diwakilkan oleh bahasa Jawa dan tarian daerah yang mengimplementasikan makna lagu serta alat musik gamelan.
Walaupun mengusung musik etnik, Weird Genius tetap berhasil memasukkan unsur modern di dalamnya dengan menggunakan beberapa lirik berbahasa Inggris. Lagu ini berhasil melejit sukses dan mampu memecahkan rekor dengan menduduki tangga lagu #1 selama enam minggu berturut-turut di Top 50 Chart Spotify Indonesia.
I Wayan Balan
Musisi yang berasal dari Bali ini memiliki ciri khas dari teknik tapping-nya. Pada perjalanan karirnya, I Wayan pernah membentuk sebuah grup band bernama “Batuan Ethnic Fusion”. Melalui band tersebut, ia dan kawan-kawan berhasil menciptakan aliran jazz dengan menggabungkan alat musik gitar, drum, bass, serta alat musik tradisional Bali.
Pada beberapa waktu kemudian, Batuan Ethnic Fusion sempat sedikit mengubah alirannya dengan lebih menonjolkan aliran musik Bali serta penambahan perkusi kendang Jawa.
Agnez Mo
Musisi Indonesia yang sudah menapaki karirnya di industri musik internasional ini juga pernah memperkenalkan musik etnik dalam karyanya, bahkan lebih dari satu kali. Video klip “Coke Bottle” yang dirilis pada tahun 2014 ini pernah menampilan baju dodot khas Jawa serta aksesoris kepala lainnya khas Indonesia.
Unsur budaya juga kembali ditunjukkan Agnez Mo dalam video klip “Long As I Get Paid” dengan memadupadankan bustier serta jubah batik yang megah karya Anne.
Sumber : Good News From Indonesia
Penulis : Rossa Deninta
Comments