News

PBB Pertanyakan Bagaimana Dunia Bisa Diam dengan Situasi Kelaparan di Gaza

0
solidaritas Gaza
Dukungan Gaza datang dari Yaman (ist)

STARJOGJA.COM, Info – Pernyataan jujur datang dari perwakilan dari Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB mengenai kondisi kelaparan di Gaza yang menewaskan 38.000 warga Palestina. Pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Palestina Francesca Albanese mengaku bagaimana dunia bisa tetap diam terhadap situasi dan kelaparan di Gaza.

“Bagaimana kita bisa tetap diam, acuh tak acuh, atau tidak aktif dalam menghadapi ketidakadilan yang keji ini, dan tidak merasa munafik ketika memperingati para korban genosida lainnya?” kata Abanese sebagaimana dikutip dari Anadolu, Sabtu.

Menurut laporan terbaru IPC yang bermitra dengan PBB mengenai tingkat kelaparan, sebanyak 96 persen populasi atau sekitar 2,15 juta orang menghadapi kerawanan pangan akut pada tingkat “krisis” atau lebih tinggi.

Pernyataan Albanese merupakan tanggapan atas unggahan Michael Fakhri, pelapor khusus PBB mengenai hak atas pangan yang mengatakan kelaparan di Gaza telah menyebar dari utara ke seluruh jalur.

Menurutnya, setiap warga Palestina di Gaza kini menghadapi kelaparan karena kampanye kelaparan yang disengaja dan ditargetkan oleh Israel. Hal itu tercermin dari kematian lebih banyak anak-anak Palestina baru-baru ini.

“Faez Ataya (6 bulan) meninggal pada tanggal 30 Mei. Abdulqader Al-Serhi (13 tahun) meninggal pada 1 Juni. Kedua anaknya meninggal karena kelaparan. Oleh karena itu tidak ada keraguan bahwa kelaparan telah menyebar ke seluruh Gaza,” ucap Fakhri.

Fakhri menjelaskan bahwa kematian seorang anak bisa berarti terjadinya kelaparan karena kematian seorang anak akibat gizi buruk/dehidrasi menunjukkan bahwa kesehatan dan struktur sosial telah diserang dan melemah secara kritis.

“Ketika anak pertama meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi, tidak dapat disangkal bahwa kelaparan telah terjadi,” jelasnya.

Dia mengatakan laporan pertama kematian akibat kelaparan datang dari Gaza utara. Terdata, Mahmoud Fattouh (1 bulan) meninggal pada tanggal 24 Februari dan Yazan Al Kafarneh (10 tahun) meninggal 4 Maret karena kelaparan.

“Seluruh dunia seharusnya menghentikan kampanye genosida kelaparan yang dilakukan Israel untuk mencegah kematian ini,” kata dia.

Adapun badan-badan bantuan mengatakan pihak berwenang Israel sering mencegah mereka mengirimkan bantuan ke Gaza, sehingga memperburuk situasi di daerah kantong yang sudah diblokade tersebut.

Sumber : Antara / Anadolu

Baca juga : 76 Persen Sekolah di Gaza Perlu di Perbaiki

Bayu

Ayah Bunda Ini Tips Persiapkan Anak Semangat Belajar

Previous article

UU Cuti Orang Tua Swedia Izinkan Kakek-Nenek Cuti Asuh Cucu

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News