LifestyleNews

Menarik, 5 Film Ini Sarat Isu Sosial yang Patut Diperhatikan

0
Film yang Sarat Akan Isu Sosial

STARJOGJA.COM, Film selalu memberi pesan dan makna tersendiri bagi setiap penontonnya. Hal ini dibuktikan bagaimana isu sosial dalam film semakin berkembang dan sering ditemukan oleh penonton. 

Tak jarang, penggunaan isu sosial dalam fim digunakan sebagai bentuk memberikan kesadaran dan kepekaan masyarakat sebagai penonton terhadap isu sosial yang sedang terjadi. Selain itu, isu sosial dalam film juga berdampak pada penonton untuk lebih memaknai sebuah kehidupan secara lebih bijak.

Untuk mengetahuinya lebih jelas, berikut lima film yang sarat akan isu sosial di dalamnya : 

Roma (2018)

Roma merupakan salah satu film hasil garapan sutradara asal Meksiko yakni, Alfonso Cuaron. Film ini berhasil meraih kemenangan di tiga nominasi Oscar 2019 berupa Best Foreign Language Film, Best Cinematography, dan Best Director.

Film Roma menceritakan tentang sosok Cleo, gadis lugu yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga sebuah keluarga menengah di Meksiko. Sifatnya yang lugu justru menjadi malapetaka ketika dirinya bertemu dengan seorang pria yang membuatnya jatuh cinta dan hamil. 

Sayangnya, pria ini justru tidak ingin mengakui anak yang masih berada dalam kandungan Cleo. Mau tak mau, Cleo harus memperjuangkan sebuah pengakuan di tengah situasi yang sedang tidak menentu di tahun 1970-an kala itu. Di sisi lain, majikan dari Cleo yang bernama Sofia juga tengah dilanda masalah karena sang suami tak pernah pulang dan memiliki wanita simpanan. 

Melalui film ini, penonton akan diperlihatkan dengan kondisi humanis seseorang dari kelas menengah kebawah yang sedang berkutat dengan masalah-masalahnya. Film ini juga turut memperlihatkan kondisi politik Meksiko di tahun 70-an. 

Shoplifters (2018)

Film selanjutnya adalah Sholifters yang berasal dari Jepang dan ditulis sekaligus disutradarai oleh Hirokazu Soreda. Film ini berhasil melakukan pemutaran perdananya di Cannes Film Festival dan mendapatkan banyak pujian. 

Film ini sendiri menceritakan tentang sebuah keluarga miskin yang berusaha berusaha bertahan hidup di kala kondisi perekonomian global semakin sulit. Meskipun dibatasi oleh banyak kekurangan, keluarga ini tetap berusaha hidup bahagia sebelum bertemu dengan anak perempuan yang menjadi korban penyiksaan keluarganya. 

Melalui Shoplifters, penonton akan ditampilkan pada kondisi kemiskinan negara Jepang yang selama ini dikenal dengan kemajuannya yang pesat, khususnya di bidang teknologi. 

The Occupant (2020)

The Occupant merupakan film produksi asal Spanyol yang digarap oleh David Pastor dan Alex Pastor. Film ini menceritakan sosok Alex yang harus kehilangan pekerjaannya sebagai seorang eksekutif muda.

Akibat hal tersebut, Alex merasa tidak terima dan berusaha untuk kembali pada kehidupannya yang bergelimang harta. Alex menjadi sangat terobsesi dengan kekayaan dan berusaha menghalalkan segala cara demi meraih hal tersebut.

Penonton juga akan mendapatkan pelajaran jika pada akhirnya kekayaan bukanlah satu-satunya hal yang menjadi jaminan seseorang untuk merasa bahagia. 

Short Term 12 (2013)

Short Term 12 merupakan sebuah film yang diangkat dari sebuah film pendek dengan judul yang serupa dan disutradarai oleh Destin Daniel Cretton. Film ini memfokuskan pada penggambaran pola pengasuhan anak yang buruk di dalam lingkungan masyarakat. 

Film ini menceritakan keseharian Grace dan Mason yang berprofesi sebagai penjaga sekaligus teman pendamping di rumah penampungan remaja bermasalah. Saat menjalankan tugasnya, Grace dan Mason dihadapkan dengan rintangan-rintangan yang sulit. Terlebih, keduanya juga memiliki masalah masing-masing.

Film Short Term 12 turut memberikan pesan moral terhadap para orang tua untuk senantiasa mendidik dan melindungi anak-anaknya sebaik mungkin. 

Us (2020)

Us menjadi film thriller yang ternyata di dalamnya sarat akan isu sosial. Film ini menceritakan tentang sebuah keluarga yang sedang berlibur ke Pantai Santa Cruz, California, Amerika Serikat.

Namun, rencana liburan ini tidak berjalan dengan baik. Pasalnya, ketika malam hari, tempat penginapan keluarga ini justru didatangi oleh sekelompok orang yang tak dikenal. Bahkan, mereka juga diteror oleh serangan-serangan yang mengerikan.

Film Us turut menampilkan simbolisme dan alegori satir terhadap kondisi sosial politik yang ada di Amerika Serikat, khususnya yang masih bersinggungan dengan hal-hal rasisme. 

Sumber : Kompas.com

Penulis : Rossa Deninta

Dirut BPJS Kesehatan Pastikan Program JKN Jamin Penyakit Jantung

Previous article

MPLS di Seluruh Indonesia Harus Ramah Anak dan Anti Kekerasan

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Lifestyle