MusicNews

Vinyl Record : Pemutar Musik yang Tak Lekang Oleh Waktu

0
Koleksi Vinyl Record

STARJOGJA.COM, Vinyl record  merupakan sebuah medium pemutar musik konvensional yang sudah hadir sejak ratusan tahun yang lalu. Vinyl record sendiri memiliki ciri khas bentuknya berupa piringan hitam yang pipih dengan diameter sekitar 12 inci. Oleh karena itu, vinyl record ini juga kerap dikenal dengan istilah piringan hitam. 

Jika melihat kilas balik sejarahnya, vinyl record pertama kali diciptakan melalui gagasan Emile Berliner yang mulai berhenti merekam sebuah musik lewat silinder dan beralih ke piringan datar. Gagasan tersebut dilakukannya pada 8 November 1887 silam. Saat itu, piringan yang digunakannya juga sempat beberapa kali berganti bahan dasar, mulai dari kaca, seng, hingga akhirnya terbuat dari plastik.

Pada awal kemunculannya, vinyl record lebih sering digunakan untuk merekam pidato atau puisi. Seiring berjalannya waktu, piringan hitam ini kemudian mulai dijadikan sebagai sebuah media utama yang digunakan masyarakat untuk merekam dan memutar musik. Selain itu, vinyl sendiri mampu menyimpan hingga 10 lagu atau lebih di dalamnya. 

Kehadiran piringan hitam semakin berkembang ketika Thomas Alva Edison mulai memperkenalkan alat pemutarnya yang disebut dengan fonograf. Sejak saat itu, piringan hitam tertinggi di Amerika mulai terjadi pada tahun 1978 hingga mencapai 442 juta keping. Kala itu, piringan hitam sudah menyediakan musik dari berbagai penyanyi dan genre musik yang ada. 

Seiring berjalannya waktu, khususnya ketika kemunculan pemutar musik dalam format digital mulai merebak, keberadaan vinyl record mulai terancam. Tak sedikit masyarakat yang mulai beralih menggunakan alat-alat digital tersebut karena memiliki teknik penggunaan yang lebih praktis dan efisien. Terlebih di Amerika sendiri, penjualan vinyl record hanya mampu mencapai 444 keping di tahun 2006.

Walaupun begitu, saat ini vinyl record tetap dianggap sebagai sebuah medium pemutar musik yang tak lekang oleh waktu. Pasalnya, geliat slow living di kalangan generasi urban millenial mulai berkembang massif. Pada akhirnya, piringan hitam mulai diposisikan sebagai medium alternatif di tengah persaingan ketat dengan saturasi digital. 

Saat ini, banyak masyarakat yang diketahui memiliki ketertarikan penuh terhadap hal-hal yang berbau klasik. Sehingga, penjualan dari vinyl ini juga mengalami lonjakan kembali. Pada tahun 2022, sebuah data di Amerika menunjukan angka penjualan mencapai 46,6 juta kopi vinyl. 

Tingginya penjualan vinyl di Indonesia sendiri dapat dibuktikan melalui kemunculan para kolektor vinyl. Tak sedikit, para kolektor ini juga kerap memamerkan deretan koleksi vinylnya di coffee shop yang juga digunakan sebagai daya tarik utama terhadap para konsumen. 

Sumber : Kumparan.com

Penulis : Rossa Deninta

 

Perkuat Pengelolaan Museum Kemenko PMK Gelar FGD di Yogyakarta

Previous article

RSUD Prambanan Luncurkan Layanan Kerabat

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Music