STARJOGJA.COM, Film Inside Out baru-baru ini berhasil menarik perhatian masyarakat, khususnya para pecinta film. Selain memberikan hiburan baru, film ini juga secara tidak langsung menyampaikan pesan-pesan penting bagi penonton untuk lebih peduli dengan segala macam emosi di tubuhnya.
Film ini menceritakan tentang seorang gadis perempuan yang memiliki berbagai macam jenis emosi di dalam tubuhnya, mulai dari Joy (bahagia), Fear (takut), Anger (marah), Dust (jijik) dan Sadness (sedih). Setiap emosi yang ada di dalam tubuhnya berpusat di dalam otaknya, sehingga Riley harus selalu berkelahi dengan dirinya sendiri dalam mengendalikan sekaligus mengekspresikan emosi yang ada.
Joy diketahui menjadi emosi yang paling dominan untuk mengatur keempat emosi lainnya. Namun, kondisi ini tentu bukan menjadi keuntungan tersendiri bagi Joy. Pasalnya, Joy juga bertanggung jawab untuk tidak meninggalkan emosi lainnya supaya Riley tetap merasakan berbagai macam emosi yang berbeda dalam beberapa situasi.
Kondisi tersebut salah satunya dibuktikan saat Riley harus pindah rumah bersama sang keluarga karena pekerjaan ayahnya. Saat itu, Riley justru sangat memaksakan dirinya untuk merasakan emosi Joy (bahagia). Padahal dirinya juga harus meninggalkan banyak kenangan yang menyenangkan bersama orang-orang disekitarnya kala itu.
Akibat hal tersebut, Riley pun mengalami kondisi stress yang tidak terkendali oleh dirinya sendiri. Saat itu pula, muncul emosi Anger (marah) yang kemudian dirasakan oleh Riley. Melalui kondisi inilah, film Inside Out menjelaskan bahwa tidak selamanya kita harus memprioritaskan perasaan bahagia dalam setiap kondisi hingga akhirnya mengesampingkan emosi-emosi lainnya yang juga perlu diekspresikan.
Melalui isi keseluruhan filmnya pun Inside Out juga turut memberikan pemahaman kepada setiap penonton jika setiap emosi yang ada di dalam diri kita sifatnya valid atau wajar dirasakan. Hal ini merujuk pada banyaknya kondisi dimana seseorang merasa tidak pantas untuk mengekspresikan perasaan selain bahagia seperti marah, sedih, takut, dan masih banyak lagi.
Selain keempat emosi yang sudah disebutkan sebelumnya, film Inside Out 2 kemudian menambahkan emosi baru yang umum dirasakan oleh setiap individu seperti Anxiety (cemas), Envy (iri), Ennui (bosan), dan Embarrassment (malu). Kehadiran empat emosi baru ini semakin membuat Riley harus beradaptasi dan memahami setiap bentuk rasanya.
Untuk memahaminya lebih jauh, berikut penjelasan singkat mengenai empat jenis emosi tersebut :
Anxiety
Jenis emosi yang satu ini biasanya hadir dengan rasa khawatir, cemas, dan tidak nyaman ketika menghadapi suatu situasi. Walaupun terkesan menakutkan, anxiety ternyata dapat menjadi sebuah alarm pengingat bagi tubuh sebelum merasakan emosi lainnya.
Envy
Salah satu jenis emosi ini sepertinya pasti pernah dirasakan oleh setiap manusia, setidaknya sekali seumur hidup. Emosi ini biasanya menghadirkan perasaan kurang dari orang lain dan merasa ingin mendapatkan hal yang serupa seperti orang lain.
Pada beberapa kesempatan emosi ini tentu memiliki dampak negatif terhadap diri sendiri, tapi di beberapa kesempatan lain emosi ini juga bersifat untuk memotivasi diri kita supaya berprogres lebih baik lagi kedepannya.
Ennui
Ennui diketahui sebagai sebuah perasaan bosan atau hilangnya ketertarikan terhadap suatu hal. Ketika merasakan emosi ini, setiap diri kita tentu berusaha sebisa mungkin mencari hal-hal baru yang membantu menghilangkan perasaan bosan. Kegiatan tersebut biasanya dapat dilakukan dengan cara mencari metode mencari suasana kerja baru, mengubah dekorasi kamar, menata kegiatan baru, atau sekedar beristirahat.
Embarrassment
Perasaan malu tentu menjadi emosi lain yang paling awam dirasakan oleh setiap individu. Perasaan ini umumnya muncul ketika kita bertemu orang baru atau setelah kita melakukan hal yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Namun, melalui emosi ini kita juga akan diajarkan untuk lebih percaya diri dalam menghadapi hal-hal lain kedepannya.
Sumber : Beautyhaul.com
Penulis : Rossa Deninta
Comments