STARJOGJA.COM, Suara menjadi elemen penting dalam mengiringi jalannya film, dikenal juga dengan istilah film score. Hal tersebut dihadirkan sebagai bentuk untuk menciptakan efek penghayatan terhadap penonton.
Film score tentu berbeda dengan musik-musik lain pada umumnya, sebab film score atau musik latar ini lebih memfokuskan pada musik-musik yang sengaja dibuat untuk mengiringi visualisasi sebuah kejadian atau kegiatan dalam film. Output dari film score ini dapat berupa soundtrack, sound effect, atau instrumental.
Pada mulanya, musik latar pada film hadir di tahun 1940-an, tepatnya ketika sebuah penampilan orkestra mengiringi penayangan film bisu. Sejak saat itu, penggabungan antara visual dan suara dianggap mampu menghidupkan imajinasi dan lebih mendramatisir jalannya sebuah film.
Kehadiran musik latar juga turut diapresiasi dan dianggap penting oleh para musisi. Mereka mengatakan jika musik memiliki esensi penting dalam produksi film sebelum akhirnya dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Selain itu, musik ini nantinya turut berperan penting untuk membangun cerita dalam film.
Film score diketahui memiliki proses pengerjaan yang dikenal rumit, mulai dari pra produksi hingga pasca produksinya. Tentu bukan tanpa alasan, musik latar pada film memiliki tingkat kesulitan yang tinggi karena ia tidak boleh hadir sendiri melainkan harus dapat beriringan dengan gerak-gerik dari visualisasi yang ditampilkan.
Hal tersebut dilakukan agar tujuan dari film maupun resonansinya tetap terealisasikan dengan baik dan tetap sesuai dengan konsep awal yang sudah direncanakan. Tentunya ini menjadi tanggung jawab yang besar bagi komposer musik dalam menampung kebutuhan kolektif.
Sebenarnya, tak hanya komposer musik saja yang dapat memproduksi film score, ada beberapa ahli musik lainnya seperti produser musik, direktor musik, teknisi suara, dan score editor.
Pada proses produksinya, film score akan melewati beberapa tahapan sebelum akhirnya layak ditayangkan dalam sebuah film. Tahapan awal yang akan dilakukan adalah spotting atau penempatan musik-musik di dalam film. Tahapan ini juga akan diikuti dengan proses diskusi antara komposer, produser, serta sutradara untuk memilih jenis musik yang akan digunakan.
Selanjutnya, komposer dan sutradara akan melakukan sinkronisasi dengan menyaksikan keseluruhan film untuk kemudian menentukan adegan apa saja yang cocok diiringi oleh musik, khususnya untuk adegan-adegan dramatis. Penentuan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak dalam mengurutkan sekaligus melihat kesesuaian durasi antara suara dan visualisasinya.
Setelahnya, proses pembuatan score film ini akan melewati tahapan penulisan frasa musik atau penulisan bar musik dalam ketukan musik yang konsisten. Hal tersebut dilakukan untuk menetapkan tempo yang konstan.
Selanjutnya masuk pada tahap penulisan, yakni ketika seorang komposer akan menulis score atau lembar musik yang berisi partitur.
Setelah seluruh tahapan tersebut selesai dilakukan dan dirancang dengan sempurna, seorang komposer akan mengolah musiknya lewat berbagai macam instrumen pada ansambel. Kemudian, tahapan terakhir yang akan dilakukan adalah proses rekaman dari hasil olahan musik yang dilakukan ansambel.
Sumber : IDS Education
Penulis : Rossa Deninta
Comments