STARJOGJA.COM,JOGJA – Per Juni 2024, capaian QRIS di DIY tumbuh solid dengan jumlah pengguna mencapai 875 ribu pengguna atau tumbuh 28,42% (yoy), jumlah transaksi mencapai 69 juta transaksi atau tumbuh 205,11% (yoy) dan jumlah nominal transaksi mencapai Rp6,375 triliun atau tumbuh 165,05% (yoy).
Aidha Fitria Puspitasari, Pejuang QRIS BI DIY mengatakan transaksi non tunai saat ini menjadi kebutuhan masyarakat. QRIS menjadi bagian dari solusi masyarakat yang membutuhkan pembayaran non tunai.
Dari sisi merchant, hingga Juni 2024 telah terdapat 773 ribu merchant yang tergabung dalam ekosistem QRIS di DIY, dengan persebaran terbanyak berada di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Dari jumlah tersebut, 97% merchant QRIS merupakan merchant kategori UMKM yang 57%-nya merupakan kategori Usaha Mikro.
“Pada tahun 2024, di wilayah DIY ditargetkan terdapat penambahan 49,6 juta transaksi serta 125.413 pengguna baru QRIS,” jelasnya.
Di tahun 2024 ini, QRIS sudah berusia 5 tahun. Pengembangan fitur QRIS terus dilakukan. Salah satunya adalah QRIS NFC.
“Jika sebelumnya kita perlu scan QRIS menggunakan kamera handphone, dengan QRIS NFC, proses pembayaran menjadi lebih cepat dan prakti, cukup dengan mendekatkan ponsel ke perangkat yang mendukung NFC. Ada juga QR Antar Negara (Cross-Border). Saat ini, QRIS antar negara telah bisa digunakan di Thailand, Malaysia, dan Singapura, dan sedang tahap inisiasi kerja sama dengan Jepang, India, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab.” lanjutnya.
Bank Indonesia juga memiliki Program “Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah” yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga dan menghargai uang Rupiah. Program ini mendorong masyarakat untuk mencintai Rupiah sebagai identitas nasional, bangga menggunakan Rupiah dalam setiap transaksi, dan paham cara mengelola keuangan dengan bijak menggunakan Rupiah.
“Program CBP Rupiah berfokus pada edukasi dan kampanye yang menyeluruh, mulai dari memberikan informasi tentang ciri-ciri keaslian Rupiah, pentingnya menjaga uang kertas dari kerusakan, hingga cara mengelola uang dengan bijak,” jelas Ichwan Angga Hertanto, Pejuang Rupiah BI DIY.
Angga juga menuturkan Memahami dan mencintai Rupiah penting karena mata uang adalah simbol kedaulatan negara. Selain itu, pemahaman yang baik tentang Rupiah membantu masyarakat mengelola keuangan secara lebih efektif, menghindari penipuan uang palsu, dan mendukung stabilitas ekonomi negara. Penggunaan Rupiah yang konsisten juga membantu mengurangi ketergantungan pada mata uang asing, yang bisa berdampak positif pada perekonomian.
Comments