HealthLifestyle

Penderita Cacar Monyet Tetap Perlu Mandi dengan Sabun yang Melembabkan Kulit

0
penyakit cacar monyet
ilustrasi sampel vaksin cacar monyet (ist)

STARJOGJA.COM, Info – Isu penyakit cacar monyet tengah menjadi perhatian secara global. Bagi yang terkena penyakit ini menurut Dokter spesialis kulit dan kelamin Atika Damayanti tetap perlu mandi dan menggunakan sabun yang dapat melembabkan kulit.

“Secara umum justru harus menggunakan sabun yang memberikan perlindungan kelembaban. Jangan yang mengikis kulit karena virus ini kan menular melalui kontak kulit,” kata Atika dalam diskusi daring yang disiarkan Puskesmas Kramat Jati, Kamis.

Karena itu, Atika mengimbau penderita Mpox agar tidak menggunakan sabun scrub. Karena, kata Atika, hal ini justru bisa membuat kulit menipis dan semakin rusak perlindungannya.

Selain itu, penderita Mpox juga tidak disarankan mandi dengan air panas. Hal ini juga bisa mengurangi perlindungan kulit. Sebaiknya, pasien Mpox mandi dengan air suhu biasa atau air hangat.

Atika mengatakan, hal yang paling utama perlu diperhatikan oleh pasien Mpox adalah kelembaban kulit sehingga tidak diperlukan penggunaan sabun antibakteri.

Agar koreng pada penderita Mpox tidak berbekas, Atika menyarankan penderita bisa mengompres koreng tersebut dengan cairan steril NaCl dua kali sehari selama 20 menit.

Nantinya, koreng tersebut akan melunak dan mengelupas dengan sendirinya. Setelah itu, jika ada tanda-tanda infeksi, pasien bisa mengolesi salep antibiotik.

“Untuk perbaikan kelainan kulit InsyaAllah bisa balik sempurna. Regenerasi kulit minimal kan 28 hari. Nanti pelan-pelan bisa pudar. Kalau sudah nggak ada apa-apa tinggal bekasnya, pakai pelembab juga bisa,” kata Atika.

Sumber : Antara

Baca juga : Waspada Ancaman Wabah Cacar Monyet dengan Rajin Cuci Tangan

Bayu

Pentas di Jakarta, Bruno Mars : Aku Kangen Kamu Sayang

Previous article

Membangun Prestasi Sepak Bola Putri Perlu Dilakukan Sejak Usia Dini

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Health