Kota JogjaNews

Semangat Komunitas Informasi Masyarakat DIY Meningkatkan Digitalisasi dengan Pembuatan Video Konten Diseminasi Informasi

0
Kelompok Informasi Masyarakat
Kelompok Informasi Masyarakat

STARJOGJA.COM, JOGJA – Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan Pendampingan Kompetensi komunitas informasi masyarakat (KIM) dengan tema Pembuatan Video Konten Diseminasi Informasi yang Menarik di Aula Kresna Dinas Kominfo DIY.

Agus Purwanta, S.K.M. ,Penyusun bahan informasi dan publikasi Dinas Komunikasi dan Informatika Daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan kegiatan pendampingan kompetensi KIM ini untuk meningkatkan kemampuan digitalisasi forum KIM.

“Agar temen teman di komunitas lebih berdaya, terutama pengetahuan di era digitalisasi yang tidak bisa kita pungkiri, yang segala sesuatu yang mengarah digitalisasi ya gadget, hape yang tidak bisa ditinggalkan,” katanya membuka Sosialisasi Pendampingan Kompetensi Kelompok Informasi Masyarakat Kamis (17/10/2024).

Menurutnya, dengan adanya kegiatan pembuatan konten ini para anggota KIM di DIY memiliki kemampuan yang lebih baik. Para peserta akan memiliki pengetahuan bagaimana membuat video konten yang lebih baik.

“Jadi di 5 detik pertama itu krusial, jika tidak menarik maka tidak akan dilihat. Nantinya peserta bisa langsung praktik disini,” katanya.

Agus mengatakan kegiatan ini tidak lepas adanya kolaborasi dengan legislatif. Pemda DIY  selalu koordinasi  dengan  DPRD DIY agar setiap kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat tidak sia sia dan berguna bagi masyarakat.

“Bapak Ibu di KIM itu sudah sampai pedukuhan total ada 1000 lebih, nantinya bisa jadi agen untuk menularkan kepada anggota KIM lainnya,” katanya.

Ir. Imam Taufik , Anggota DPRD DIY yang menyampaikan materi Pemberdayaan Masyarakat untuk DIY yang lebih Sejahtera mengatakan legislatif selalu membahas anggaran bersama dengan dinas. Hal ini untuk meningkatkan organisasi perangkat daerah sesuai dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

 “Yang diajukan dari program kegiatan dari OPD ini adalah intisari dari asesmen terhadap kebutuhan dari persoalan yang ada di lapangan. Setelah RKPD jadi, pak Gubernur menyampaikan ke kami Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS), jadi 80% dalam rencana itu tercover anggaran dan disempurnakan di dalam anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” katanya.

Taufik mengatakan seluruh aspirasi masyarakat muaranya sebagian besar ada di APBD. Kegiatan yang diselenggarakan hari ini sudah dirancang setahun yang lalu.

“Dalam pemberdayaan di DIY, kita berikan OPD untuk rencanakan apa yang terbaik untuk masyarakat di DIY,” katanya.

Taufik mengatakan DIY memiliki program  dengan tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat untuk mengurangi angka kemiskinan dan untuk mengurangi beban. Mengurangi angka kemiskinan dapat dalam bentuk bantuan cash.

“Kedua untuk mengurangi beban. Mengurangi beban ya tadi bantuan untuk orang miskin. Kominfo yang banyak peminatnya seperti internet masuk desa. Tujuannya agar orang berkurang bebannya,” katanya.

Taufik mengatakan jika kegiatan hari ini yaitu membuat video ini sangat penting. Bahkan menurutnya ilmu membuat video bagi KIM ini ilmu yang sangat mahal.

“Bikin konten video ini materi yang sangat dibutuhkan bapak ibu sekalian di dunia maya, saat ini informasi bisa kita dapatkan di WA maupun Instagram dan lainnya. Konten yang beredar ini tidak memenuhi kualifikasi  bahkan ada hoaks. Jadi ini promosi konten yang tidak hoaks,” katanya.

Taufik mengatakan di tengah perkembangan teknologi saat ini anggota KIM harus dapat meningkatkan literasi digital. Sehingga tidak gampang share video yang belum diyakini benar.

“Anggota KIM di DIY semakin bertambah informasi dan profesional dan semakin eksis,” katanya.

Kelompok Informasi Masyarakat

Kelompok Informasi Masyarakat

Andy Ahmad Akbar Zulfikar, S.E., M.E. Videografer Teknik Pembuatan Konten Video Pendek yang Menarik mengatakan bagaimana membuat video yang bagus dan menarik adalah dengan cara banyak menonton contoh konten. Selanjutnya harus memiliki keterampilan teknik video seperti tentang editing video, cara pengambilan gambar, mencari musik yang sesuai dan desain.

“Kenapa harus membuat konten video. Video lebih mampu menceritakan sesuatu daripada gambar yang diam. Kalau di video org bisa ikut merasakan orang yang buat video. Otak kita memproses visual 60 ribu kali lebih cepat dari dibandingkan teks,” katanya.

Selain itu, perlunya membuat konten video karena generasi saat ini lebih menyukai konten video. Selain itu video juga dapat digunakan di banyak platform dan menjadi alat jual yang ampuh.

“UMKM itu lebih menarik kalau iklanya dalam bentuk video,” katanya.

Andy menjelaskan saat pelatihan ini, ia memiliki tantangan tersendiri dalam menyampaikan materi pembuatan konten video. Sebab ada beberapa anggota yang sudah berusia lanjut namun memiliki semangat yang tinggi dalam membuat konten.

“Video ini kayak hal baru bagi mereka, kita ajari untuk edit menambahkan teks, menambahkan audio jadi ada kesan bercerita. Tantangan kedua hpnya belum support. Tantangan terakhir durasi kurang lama ini harus satu satu, biasanya dua jam minimal,” katanya usai kegiatan.

Andy mengaku semangat anggota KIM sangat tinggi untuk digitalisasi ini. Menurutnya ada potensi dalam kegiatan ini karena banyak anggota KIM yang terbiasa menulis.

“Pinginnya digitalisasi berkembang ke video. Mereka kan aktif di desa untuk cari berita itu ada terus. Setiap desa punya peluang sendiri sendiri. Harusnya ada satu wadah KIM sendiri. Harapannya besok setiap desa punya sendiri sendiri,” katanya.

Andy mengaku KIM belajar teknik pembuatan video ini memiliki potensi dan peluang sendiri. Bahkan setiap desa akan memiliki channel tv sendiri mulai dari media sosial terlebih dahulu.

“Video reels, itu nanti berkembang ke youtube. Kita belajar di Kota Batu setiap desa punya tv desa sendiri. Kita belajar, ya alhamdulilah kita menang dan ga sampai satu tahun kita bisa jadi upload sendiri setiap hari dan bisa monetisasi dan bisa berkembang terus. Kayak pkk minta dibuatkan, organisasi juga minta diliput, peluangnya disitu,” katanya.

Kelompok Informasi Masyarakat

Kelompok Informasi Masyarakat

Roihan Muhammad Iqbal, Influencer memberikan materi Strategi Promosi Konten Video di Media Sosial mengatakan setiap orang memiliki cara sendiri membuat konten berkualitas. Sebab konten yang berkualitas tidak sama dengan konten yang mahal.

“Buat konten dari hape saja, dulu pakai mic, kamera proper. kayak tadi tinggal di chat gpt trus edit jadi. Konten bagus konten itu bisa memacu komen, share dan like,” katanya.

Roy mengatakan rahasia konten yang ramai adalah konten yang mengandung 4 M Yaitu mengedukasi, menginspirasi, meyakinkan dan menghibur. Kunci konten edukasi, adalah memberikan apa orang tidak tahu tetapi menarik, atau memberikan apa yang sudah tahu tapi lebih dalam.

“Konten menginspirasi harusnya gampang bagi bapak ibu. Seperti cerita pengalaman sendiri,” katanya.

Konten meyakinkan adalah konten yang harus riset terlebih dahulu. Contohnya konten review seperti mie ayam terenak di Jogja.

“Konten menghibur kadang salah mengartikan banyak orang mengambil kesimpulan harus lucu tapi konten yang menghibur itu adalah konten yang  bisa membuat bahagia.”  katanya.

Roy mengaku takjub dengan semangat para peserta KIM yang hadir. Sebab beberapa peserta sudah berusia lanjut.

“Saya takjub karena luar biasa yang sudah sepuh masih semangat banget. Kalau anak muda acara lebih dua jam sudah malas tapi ini semangat pas praktik mereka praktik semua,” katanya usai acara.

Kelompok Informasi Masyarakat

Kelompok Informasi Masyarakat

Riris Puspita Wijaya Kridaningrat, S.T., M.Acc., Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik (IKP) Dinas Komunikasi dan Informatika Daerah Istimewa Yogyakarta yang  menutup acara mengatakan acara seperti ini sudah berjalan sejak tahun ini dan sudah ketiga kalinya. 40 orang peserta ini sudah terbiasa menulis namun harus  mengikuti  peningkatan teknologi.

“Agar bisa mengikuti perkembangan zaman, tidak hanya menulis artikel tapi juga memiliki kemampuan media menyebarkan informasi ke masyarakat maka perlu peningkatan kapasitasnya sehingga penyebaran ke masyarakat lebih baik kualitas dan luas diseminasi kemasyarakat,” katanya.

Riris mengatakan para peserta sebelumnya sudah mendapatkan materi tentang media sosial, membuat konten dan hari ini teknik pembuatan video. Materi yang disampaikan adalah sesuai dengan kebutuhan peserta.

“Hari ini video pendek, mereka butuh keterampilan ini karena penyampaian informasi ke video short kayak gitu,” katanya.

Riris mengatakan para anggota KIM masih memiliki satu agenda lagi tentang pengelolaan aduan. Tema ini justru datang dari para peserta KIM yang hadir saat ini.

“Pemerintah punya aduan resmi SP4N-LAPOR! adalah kepanjangan dari Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) – Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!) dan ELAPOR DIY jadi besok kita akan lebih eksplore mengenalkan mereka dengan kanal aduan tersebut,” katanya.

Baca juga : KIM DSN Meraih Apresiasi UMKM Terbaik

Bayu

Laki-laki juga Mengalami Stereotip di Masyarakat

Previous article

Sinergi jadi Kunci Pengendalian Inflasi di DIY

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja