NewsPendidikan

Kisah Septy, Lulusan SMK Raih Magister FEB UGM dan Beasiswa LPDP

0
Septy

STARJOGJA.COM,JOGJA – Lulus S2 dengan IPK nyaris sempurna dari kampus ternama UGM menjadi sebuah kebanggaan bagi Septy Nur Sulistyawati. Septy menjadi wisudawan dengan indek prestasi kumulatif tertinggi (IPK) yakni 3.93 dengan masa studi singkat selama 1 tahun 6 bulan 15 hari dari Program Studi Magister Akuntansi FEB UGM.

Capaian ini menjadi sangat istimewa bagi alumnus SMK N 1 Ponorogo ini. Putri dari pasangan Katimin dan Setiyeni ini mampu membuktikan bahwa ia mampu bersaing dengan lulusan lainnya. Tidak hanya berhasil menembus pendidikan pascasarjana di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, ia juga berhasil memperoleh beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Septy merupakan anak petani yang tinggal di sebuah desa kecil, tepatnya di Dusun Glagah Ombo, Desa Nampan, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Meski berasal dari kampung dan besar dalam keluarga sederhana, cita-cita Septy tak lantas juga sederhana. Ia memiliki cita-cita besar untuk bisa meraih pendidikan setinggi-tingginya.

Ia berhasil menjadi pembuka jalan bagi keluarganya dengan menjadi orang pertama yang berhasil menamatkan pendidikan tinggi bahkan hingga jenjang magister. Sebelumnya ia berhasil mendapatkan gelar sarjana akuntansi dari Universitas Negeri Malang dengan predikat cumlaude.

“Orang tua saya selalu bilang tidak apa-apa orang tuanya cuma lulusan SMP dan SD yang penting anaknya bisa sukses,” ungkapnya usai wisuda Rabu (23/10).

Masih Seperti Mimpi

Bagi Septy, kuliah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Sejak SMK, UGM sudah menjadi kampus impiannya. Namun perjalanan gadis ini tidaklah mudah. Pada tahun 2022 lalu Septy mendaftarkan diri untuk program Magister Akuntansi FEB UGM namun gagal pada percobaan pertama.

“Ada momen di mana saya merasa ragu, apakah saya layak melanjutkan S2 atau sebaiknya bekerja saja. Tapi berkat dukungan sekitar, saya terus maju,” ujarnya.

Pengalaman ditolak tersebut sempat membuat Septy merasa sedih dan hampir berputus asa. Namun ia tetap percaya bahwa tidak boleh berhenti mencoba.

“Apabila kita gagal di percobaan pertama, jangan langsung menyerah. Kita tidak pernah tahu di kesempatan keberapa kita akan berhasil,” tambahnya.

Perjuangan Septy membuktikan bahwa dengan tekad kuat dan strategi yang tepat rintangan dapat diatasi dan impian bisa tercapai. Setelah melakukan evaluasi, Septy memutuskan untuk merubah strategi yaitu fokus pada pendaftaran LPDP terlebih dahulu baru kemudian melanjutkan pendaftaran ke Magister Akuntansi FEB UGM.

“Saya bersyukur langsung lolos pada kesempatan pertama mendaftar LPDP,” jelas Septy yang sempat bekerja sebagai akuntan di sebuah perusahaan  swasta di Jawa Timur.

Ketika akhirnya berhasil masuk, Septy merasakan lingkungan UGM sangat mendukung mahasiswanya untuk berprestasi. Fasilitas yang tersedia mulai dari akses jurnal internasional hingga koleksi perpustakaan yang lengkap membuat pengalaman belajarnya semakin optimal.

Salah satu hal yang paling berkesan bagi Septy adalah disiplin waktu yang ditunjukkan oleh para dosennya. Selain itu, pembelajaran di FEB UGM juga mendukung diskusi yang interaktif di mana pendapat mahasiswa sangat dihargai. Bagi Septy, pengalaman ini jauh melampaui ekspektasinya.

Tips Sukses Lulus Cepat dengan IPK Tertinggi

Septy berhasil menjadi wisudawan dengan IPK tertinggi dan lulus dalam waktu singkat dari Program Studi Magister Akuntansi FEB UGM. Ia pun membagi kunci kesuksesan dalam menyelesaikan studi. Salah satunya  adalah dengan menganggap pengerjaan tesis seperti pekerjaan.

“Saya selalu memiliki jam kerja untuk mengerjakan tesis, dari pukul 8 pagi hingga 4 sore setiap hari. Jadi, setiap hari saya sempatkan untuk pergi ke perpustakaan kampus. Waktu pagi saya manfaatkan untuk menulis sedangkan sore hari lebih fokus untuk membaca jurnal” paparnya.

Namun begitu Septy tetap berusaha untuk hidup seimbang atau menjalani study life balance. Waktu di akhir pekan ia alokasikan untuk istirahat penuh. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya memiliki teman yang sevisi untuk saling mendukung dalam menyelesaikan tesis serta meminta restu orangtua untuk kelancaran setiap aktivitasnya termasuk menjalani studi.

Peringkat FIFA Indonesia Turun, Ini Kata PSSI

Previous article

Fun Trail Run ARTOTEL Yogyakarta Tak Cuman Ajak Berlari

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News