Starjogja.com, Sleman – Masyarakat di wilayah Sleman diminta untuk mewaspadai potensi bencana yang disebabkan oleh tanah bergerak. Himbauan tersebut disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman yang secara khusus meminta masyarakat mewaspadai potensi gerakan tanah akibat tingginya intensitas hujan.
“Satu rumah di Pandowoharjo terkena longsor, tapi tidak parah. Di Pelemgolek satu gazebo longsor, satu lagi longsor di Kali Buntung, dan satu lagi di bantaran Kali Opak, Prambanan,” ujar Makwan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, yang dilansir dari Harianjogja.com.
Menurut dia, potensi longsor di wilayah-wilayah yang memiliki perbukitan sangat tinggi, yakni di Prambanan, Cangkringan, Pakem, Godean hingga Gamping.
Berdasarkan data Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dikeluarkan Januari 2018 ini, potensi gerakan tanah terdapat di 17 kecamatan di Sleman.
Kecamatan yang masuk kategori gerakan tanah menengah meliputi Berbah, Depok, Kalasan, Minggir, Mlati, Moyudan, Ngaglik, Ngemplak, dan Kecamatan Sleman. Adapun wilayah yang masuk kategori menengah-tinggi mencakup Prambanan, Pakem, Cangkringan, Tempel, Turi, Seyegan, Godean dan Gamping.
Comments