By 
Starjogja.com, Kulon Progo – Pelabuhan Tanjung Adikarto sampai saat ini belum bisa dimanfaatkan secara optimal. Pelabuhan yang digadang-gadang menjadi pelabuhan terbesar di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta ini masih belum beroperasi. Hal tersebut disebabkan sampai saat ini pembangunan Tanjung Adikarto masih belum selesai.
Menurut pantauan Starjogja.com beberapa waktu lalu, Tanjung Adikarto lebih banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat wisata dan juga memancing dibandingkan sebagai berlabuhnya kapal nelayan. Belum selesainya pembangunan pemecah ombak dinilai sebagai alasan Tanjung Adikarto belum dapat beroperasi.
Melansir Antara, Sabtu, (10/03), Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Sudarna, mengatakan kunci utama beroperasi Pelabuhan Tanjung Adikarto adalah pemecah ombak sebelah timur dan barat.
Sudarna menambahkan pemecah ombak sisi timur sudah dibangun sekitar 220 meter, dan perlu diperpanjang 170 meter. Total panjang pemecah ombak sisi timur sepanjang 390 meter. Kemudian, pemecah ombak sisi barat perlu sepanjang 230 meter, masih kurang 120 meter.
Sementara untuk anggaran yang dibutuhkan, Sudarna mengatakan, total biaya yang dibutuhkan untuk penyelesaian Pelabuhan Tanjung Adikarto mulai pemecah ombak hingga pengerukan pasir dalam kolam pelabuhan sekitar Rp400 miliar.
(Am)
Comments