Kab SlemanNews

Pemkab Sleman Lakukan Studi Orientasi Kampung Pancasila ke Lamongan

0

STARJOGJA.COM, SLEMAN – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman melakukan Study Orientasi Pembentukan Kampung Pancasila di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Jawa Timur, Rabu (21/3). Kegiatan tersebut diselenggarakan guna mencari referensi terkait langkah-langkah untuk menjaga kerukunan antar masyarakat di Kabupaten Sleman.

Desa Balun dipilih sebagai obyek Study Orientasi karena masyarakat di desa tersebut telah menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kepala Desa Balun, Khusairi, mengatakan bahwa masyarakat di Desa Balun sangat heterogen, khususnya dalam hal agama. Namun menurutnya hal tersebut justru menggugah masyarakat untuk saling toleransi dan tolong-menolong dalam kegiatan keagamaan.

“Di sini itu masjid, pura dan gereja tempatnya saling bersebelahan. Jadi di sini itu biasa remaja masjid masuk gereja, atau pura. Seperti saat Natal itu remaja masjid ikut mengisi acara di gereja dengan musik hadrohnya,” kata Khusairi

Lebih lanjut Khusairi memaparkan bahwa nama Desa Pancasila bukan sebutan yang ada legalitasnya, namu sebatas julukan. Julukan tersebut menurut Khusairi terjadi secara alamiah. Dia menyebutkan julukan tersebut telah melekat pada Desa Balun sejak tahun 2007 lalu. Salah satu alasannya menurut Khusairi adalah karena tingkat toleransi yang tinggi masyarakat Desa Balun dalam menyikapi keberagaman di wilayahnya.

“Dulu banyak yang mengadakan kunjungan kesini. Di sini ada masjid, pura dan gereja yang saling berdampingan. Jika ada masyarakat yang tidak toleran di desa ini pun pasti akan dikucilkan. Melihat hal tersebut, banyak orang-orang yang berkunjung kesini kemudian menjuluki Desa Balun ini sebagai Desa Pancasila,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Sleman, Hery Dwikuryanto, mengapresiasi sikap masyarakat dan peran Pemerintah Desa Balun dalam menjunjung toleransi di desanya. Dia mengatakan ada banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari masyarakat di desa tersebut. Meskipun begitu, Hery mengatakan pihaknya tidak serta merta akan menerapkan apa yang ada di Desa Balun ke salah satu desa di Kabupaten Sleman.

“Membuat Desa Pancasila seperti itu tadi tidak bisa secara instan. Tidak cukup dengan kita siapkan perangkat-perangkatnya kemudian dibangun Desa Pancasila. Seperti di Balun itu prosesnya panjang. Dan disana terjadi secara alamiah dari kesadaran masyarakatnya. Itu akan bertahan lama,” jelas Hery.(DEN)

E Form Persingkat Laporan SPT

Previous article

Inilah Cokelat Termahal di Dunia Dengan Harga 130 Juta

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kab Sleman