STARJOGJA.COM, JOGJA – Menjelang Ramadhan dan perayaan Hari Raya Idul Fitri, Bank Indonesia bersama TPID Kota Yogyakarta, Bulog dan BPD DIY meresmikan pembukaan Angkringan Segoro Amarto di pasar Demangan,Minggu ( 13/05). Pembukaan Angkringan Segoro Amarto dengan konsep mobile, merupakan outlet ketiga Kios Segoro Amarto, setelah sebelumnya di Pasar Beringharjo (2016) dan Pasar Kranggan (2017). Dibukanya outlet ketiga ini menunjukkan komitmen TPID kota Yogyakarta untuk menjaga stabilitas harga setiap saat, termasuk menjelang hari besar keagamaan.
Keberadaan Angkringan Segoro Amarto ini, merupakan salah satu langkah antisipasi TPID Kota Yogyakarta dalam pengendalian inflasi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2018. Keberadaan Angkringan tersebut diharapkan membantu masyarakat dan pedagang pasar mengetahui perkembangan harga komoditas pangan yang wajar serta sejalan dengan upaya pemerintah menetapkan Harga Eceran Tertinggi, atau dengan kata lain sebagai “price reference store”.
Selain itu, Angkringan Segoro Amarto juga diharapkan dapat memperlancar distribusi dan menjaga kecukupan stok komoditas pangan kebutuhan masyarakat, seperti beras, gula, minyak goreng, tepung terigu dan lain-lain. Melalui price reference ini, masyarakat dapat lebih teredukasi mengenai harga pangan yang wajar, sehingga konsumen memiliki ekspektasi perkembangan harga yang wajar pula. Adapun melalui manfaat tersebut, maka praktek-pratek spekulasi harga dapat ditekan seminimal mungkin.
“Angkringan ini adalah inisiatif dari program kerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Yogyakarta yang ditujukan sebagai referensi harga bukan untuk bersaing dengan pedagang,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Budi Hanoto usai peresmian Angkringan Segoro Amarto di Pasar Demangan Yogyakarta, Minggu.
Angkringan Segoro Amarto di Pasar Demangan beroperasi setiap hari minggu mulai pukul 08.00 WIB dengan komoditas yang disediakan antara lain beras, minyak goreng, gula pasir dan tepung terigu. Papan harga Angkringan Segoro Amarto yang ditempatkan di sudut-sudut pasar diharapkan dapat meningkatkan awareness pedagang dan pembeli terhadap level harga yang wajar.
Dalam kesempatan ini juga dapat disampaikan adanya harapan ke depan untuk melakukan replikasi Kios Segoro Amarto baik dalam konsep permanen maupun mobile ke seluruh pasar di Kabupaten/Kota di DIY sehingga spekulasi harga dapat diminimalisir dan upaya pengendalian harga dapat lebih efektif.(DEN/Humas BI)
Comments