STARJOGJA.COM, JOGJA – DPRD berharap kota Jogja memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah sendiri sehingga tidak perlu membuang ke Piyungan.
Wacana ini mengingat setiap tahunnya pemkot harus mengeluarkan Rp2 miliar untuk membayar TPST Piyungan. Pemkot didorong segera mencari solusi penanganan sampah di kota ini.
Anggota Komisi C DPRD Kota Jogja Suwarto mengakui pembangunan TPA di wilayah ini akan mengalami kendala lahan. Ini mengingat terbatasnya lahan. Belum lagi jika ada penolakan dari warga terkait keberadaan TPA di wilayahnya.
” Pemkot bisa menyewa lahan yang itu dijadikan khusus TPA Kota Jogja. Saya kira lebih baik mengeluarkan anggaran lebih banyak untuk pembangunan TPA tetapi masalah sampah ini menjadi baik ke depannya,” kata Suwarto, saat berbincang dengan Star Jogja FM, Jumat ( 14/09/2018).
Di kesempatan yang sama , Kabid Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja Udi Santoso menyebut Persoalan penumpukan sampah di Kota Jogja disinyalir akibat banyaknya pembuang sampah dari luar Jogja. Mereka diduga membuang sampah di wilayah Jogja pada malam hari.
” kami akan menggalakkan OTT pembuang sampah ini agar memberikan efek jera untuk yang lainnya” kata Udi.
Ia menyebut bank sampah menjadi salah satu solusi untuk mengurangi volume sampah di Kota Jogja. Sayangnya dari 450 bank sampah yang sudah didirikan hanya 60% yang aktif, sisanya mati suri. Udi pun mendorong masyarakat untuk menggiatkan bank sampah di lingkungannya agar sampah yang dibuang ke TPS adalah sampah yang benar -benar tidak bisa diolah lagi.
persoalan sampah akan tuntas total tanpa berdampak pada lingkungan/tempat lain.teknologi pemusnah sampah