Sejak ditemukannya dokter Rica Tri Handayani, Polda DIY telah menerima sebanyak 78 orang dilaporkan menghilang hingga Senin (18/1/2016). Polisi memastikan kasus hilangnya Rica ada keterkaitan dengan ormas Gafatar.
Menanggapi banyaknya laporan orang hilang, Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY AKBP Djuhandhani akan terus mendalami dengan menyelidiki baik di area Jogja maupun di luar Jogja. Ia mengakui, dari daftar yang hilang ada beberapa yang terindikasi anggota gafatar.
“Satgas masih mengumpulkan data di Kalbar dan Jogja. Semoga bisa menguak kasus orang hilang yang dilaporkan masyarakat. Penyelidikan membutuhkan ketelitian dan waktu yang tidak sebentar,” tegas pria yang mengkoordinatori satgas penanganan kasus orang hilang ini.
Terkait dengan kasus dokter Rica yang menyeret dua tersangka Eko Purnomo dan Veni Orinanda selama ini Polda DIY belum berani mengaitkan dengan Gafatar. Tetapi melihat perkembangan penyidikan hingga Senin (18/1/2016) Djuhandhani menyatakan kasus itu memang terkait dengan Gafatar. Bukti temuan itu salahsatunya terlihat dari munculnya seseorang sebagai kuasa hukum yang justru dia ditunjuk oleh orang yang terindikasi sebagai anggota Gafatar yaitu adik dari tersangka.
Kuasa hukum itu lalu ditolak oleh kepolisian dengan alasan tertentu. Adik kandung tersangka bernama Eka itu datang ke Jogja untuk menunjuk dan mencari kuasa hukum bagi kedua tersangka. Padahal sebelumnya adik kandung tersangka itu juga tergabung berada di Kalimantan dan dilaporkan hilang oleh keluarganya di Boyolali. Tetapi dia bisa dihadirkan ke Jogja meski tidak memiliki biaya. Oleh karena itu diduga ada pihak lain yang mendanai adik tersangka untuk perjalanan dari Kalimantan menuju Jogja.
Comments