STARJOGJA.COM, NUSANTARA – Mantan pilot yang juga Purnawirawan Kepolisian, Kapten John Brata menjelaskan penyebab hancurnya pesawat Lion Air dengan nomor registrasi PK-LQP usai jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Menurut John, pilot yang membawa armada Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 saat mengalami mesin mati sedang tidak fokus. Sehingga, ketika pesawat sudah tidak memiliki tekanan, jatuh dengan kecepatan yang tinggi.
”Karena kalau mesinnya mati, itu masih ada tenaganya sedikit. Itu enggak emergency, abnormal,” kata John, melansir Harianjogja.com, Sabtu (3/11/2018).
Baca juga: Tim SAR Temukan Black Box Lion Air JT 610
Berdasarkan informasi yang diperoleh Kapten John, pilot yang menerbangkan pesawat Lion Air nahas tersebut itu tidak menutup gas. Oleh karenanya, berdasarkan prediksi John, pesawat menukik tajam dan menghantam perairan hingga hancur.
“Jadi pesawatnya nukik melebih 300 knots. Dia berusaha naik, itu waktu jatuh, dia tidak sempat meng-handle. Akhirnya pecah,” terangnya.
Prediksi John terebut juga diperkuat setelah melihat serpihan-serpihan pesawat yang tidak utuh. John menduga, pesawat Lion Air tersebut menghantam dengan kencang lautan seperti menabrak tembok.
”Makanya sekarang berantakan, itu karena tekanan, presurrenya tinggi,” ungkapnya.
Comments