STARJOGJA.COM. OPINI – Pendidikan jaman now merupakan tantangan bagi para guru Milenial. Saat ini bukan lagi era transfer of knowledge yang ditandai dengan pembelajaran searah dengan memosisikan peserta didik sebagai konsumen.
Jika anda tumbuh di era seperti saya, pasti mengalami masa di mana kita lebih banyak mendengar apa yang diajarkan oleh guru. Guru pun ditetapkan menjadi sebuah figur panutan dan tak kadang menakutkan. Tak jarang kita mendapatkan sebuah ” tempaan” dari seorang guru baik lewat verbal atau bahkan tindakan fisik.
Namun kini era itu telah berubah. Era sekarang ilmu pengetahuan telah menjadi barang publik dan mudah didapatkan di mana saja dan kapan saja. Siswa kini harus disadarkan bahwa ilmu pengetahuan bukan untuk dihafal, tapi dimanfaatkan dalam kehidupan. Oleh karena itu, guru harus mampu lepas dari belenggu yang mengekang. Guru harus berani melakukan hal-hal yang tidak biasa.
Baca juga : Warna Dunia Pendidikan Indonesia itu ?
Guru harus menyadari bahwa kurikulum itu dinamis mengikuti perkembangan zaman ke depan. Munculnya aplikasi belajar secara online bisa jadi sebuah alarm peringatan bagi para guru bahwa perannya bisa tergerus atau bahkan tergantikan. Saat ini, internet dan google menjadi referensi baru. Guru bukan lah lagi satu satunya sumber ilmu pengetahuan bagi mereka. Para siswa kini tak lagi hanya berpegang pada satu buku saja.
Saat mereka diberikan PR atau pun tugas, media online termasuk aplikasi belajar menjadi sebuah rujukan jawaban. Mereka dengan mudah dan cepat bisa menyelesaikan tugas yang dibebankan hanya dengan mengetik kata kunci ataubahkan tinggal membacakan soal jawaban itu akan muncul dengan sendirinya.
Kondisi ini membuat guru di era milenial tidak bisa memposisikan diri sebagai rujukan utama. Seorang guru harus update dengan ilmu pengetahuan kekinian termasuk cara aksesnya. Siswa juga tidak bisa lagi menjadi obyek pendidikan,karena bisa jadi mereka lebih tahu akan apa yang diajarkan oleh gurunya.Karena sebelumnya mereka telah mencari tahu di internet.
Dengan perkembangan jaman,maka para guru harus dituntut untuk mejadi mediator atau semacam dewan pengarah untuk menuntun para muridnya itu mencari ilmu pengetahuan di sumber yang tepat. Seorang guru harus bisa memosisikan diri sebagai fasilitator dan mediator yang bisa mendorong dan mengarahkan para siswa untuk dapat menemukan dan mengembangkan ilmu pengetahuannya sendiri dengan cara yang baik dan benar. Ini merupakan esensi dari kurikulum nasional sekarang yang berupaya menghidupkan pemikiran kritis anak-anak milenial.
Perubahan jaman harus disikapi dengan bijak. Tak cuman soal cara dan sumber mengajar,tetapi para guru harus juga menjadi ” kawan” yang dekat tapi tak harus kehilangan kewibawaanya. Pendidikan generasi muda ini ada di tangan pahlawan tanpa tanda jasa ini. Tangkap perubahan itu dan gunakan untuk menularkan nilai -nilai budaya peninggalan pendahulu kita.
Selamat Hari Guru !
Comments