By 
STARJOGJA.COM, Jogja – Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diperkirakan bebas pada 24 Januari 2019. Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sri Puguh Budi mengatakan hal tersebut bisa terjadi kalau Ahok mendapatkan remisi Natal pada akhir tahun ini. Masyarakat Indonesia tentu akan menjadikan berita ahok bebas ini sebagai berita heboh di tahun 2019. Selain karena sosok Ahok yang sudah diketahui masyarakat juga kiprahnya di dunia politik. Bebasnya Ahok tentu harus disikapi wajar. Setidaknya A Man Called Ahok Will Free as Human.
Ya, A Man Called Ahok Will Free as Human memang bukan kata-kata kiasan. Itu memang benar dan harus seperti itu. Setidaknya dia sudah membayar kesalahannya jika itu dikatakan kesalahan. Mendekam di jeruji penjara tentu bukan hal yang mudah untuk budaya timur.
Stigma negatif masih melekat hingga kini bagi eks narapidana. Namun setelah banyak kasus korupsi stigma negatif eks narapidana seolah pudar. Penjara bukan lagi barang yang hitam, negatif, tempat penyucian atau tempat perenungan. Penjara merupakan tempat ia harus melewatkan hari-harinya. Jika ia punya uang tentu bisa saja keluar penjara dengan menyuap oknum lapas dan lain-lain. Tapi jika tidak, maka ya harus menikmati hari-harinya dengan ala kadarnya. Itu juga tergantung kejahatan yang dilakukannya. Jika masuk penjara karena kasus narkoba konon katanya jadai bulan-bulanan napi lain.
Baca Juga : Ini 15 Film Indonesia Terlaris di 2018
Menurut informasi teman yang pernah berada di penjara, napi dengan kasus pencabulan dan pelecehan seksual juga akan terkena hal yang sama. Napi jenis ini mungkin akan lebih menderita di dalam penjara karena diusilin napi lain. Jika itu terjadi setidaknya apa yang harus dia lalui di penjara dapat menjadi pembeda sikap ketika sudah mersakan kebebasan.
Jika melihat kasus Ahok, sepertinya ia tidak sulit untuk mendapat dukungan dari para pendukungnya. Mungkin para pendukungnya sudah menyiapkan skenario cantik ketika kebebasan Ahok ini. Mungkin Ahok akan ke laut mana dan mandi disana dengan harapan hal buruknya terbawa ke laut. Mungkin juga dengan prosesi yang lebih dramatis. Untuk menambah kesan berbeda jika ia akan kembali ke dunia politik.
Jika melihat filmnya yang laris dibandingkan filmnya Hanum Rais tentu itu bisa menjadi pemecut tim Ahok ketika terjun kembali ke dunia politik. Jika Ahok memeutuskan untuk tidak kembali ke politik tentu itu pilihannya sebagai A Man Called Ahok Will Free as Human. Namun, apapun itu biarkan Ahok bebas memilih dunianya. Biarkan saja dan anggap wajar saja. Tidak perlu istimewa tempatkan di posisi yang wajar.
Comments