STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Proyek pembangunan bandara NYIA (New Yogyakarta Internasional Airport) terus dikebut, pasalnya bulan April 2019 akan direncanakan operasi minimum yang artinya memindahkan penerbangan internasional di bandara Adisucipto ke New Yogyakarta Internasional Airport. Hingga Januari 2019, persiapan operasi minimun dari New Yogyakarta Internasional Airport ini sudah mencapai 60%.
“Kita siapkan 12.920 m2 untuk internasional, penerbangan domestik masih di bandara Adisucipto,” kata Tauchid selaku pemimpin proyek New Yogyakarta Internasional Airport Rabu, (23/1/2019).
Seperti kita ketahui pembangunan NYIA ini berada di dekat pantai yang tentunya rawan untuk terjadinya bencana gempa maupunn tsunami. Terkait hal tersebut Pihak proyek pembangunan NYIA menyiapkan antisipasi dalam menghadapi bencana yang kemungkinan terjadi di Kulon Progo.
Baca Juga : Saat NYIA Dibuka, Kereta Bandara Akan Beroperasi
“ Hasil dari diskusi antara BMKG, Pakar gempa di Indonesia, dan pakar gempa dari Jepang ini diprediksi terjadi gempa 8,8 skala Richter, unntuk itu kita harus menghitung struktur bangunan untuk tahan gempa sampai 8,8 SR,” jelasnya.
Tak hanya itu, pihak proyek juga menyiapkan bangunan untuk antisipasi bencana tsunami jika terjadi gempa 8,8 SR. Menurut Tauchid, gempa yang diprediksi berkekuatan 8,8 SR ini menimbulkan gelombang tsunami setinggi 12 m.
“Terminal lantai 2 ini kita buat setinggi 15m jadi naik 6m dari lantai dasar. Ini akan jadi tempat evakuasi sementara untuk komunitas yang ada di bandara. Kalau alarm bunyi, bisa langsung naik ke lantai 2,”imbuhnya.
Kemudian, juga sudah disiapkan bangunan krisis center di sisi sebelah barat yang harapannya ketika terjadi tsunami, masyarakat disekitar bandara bisa menggunakan bangunan ini untuk menyelamatkan diri.
Comments