Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengingatkan ancaman banjir lahar hujan di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi masih tinggi.
Karena itu, kata Kepala Seksi Gunung Merapi, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Kusdaryanto,menyampaikan warga yang tinggal di sekitar sungai itu terutama Sungai Gendol, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Sungai Pabelan, Magelang, Jawa Tengah, diimbau tetap waspada.
“Warga yang biasa beraktivitas di sungai berhulu Gunung Merapi kami minta untuk tetap waspada selama musim hujan ini karena potensi banjir lahar dingin tetap tinggi,” kata dia Senin (29/2/2016), seperti dikutip dari Antara
Menurut dia, dua sungai yakni Gendol dan Pabelan paling banyak timbunan material lahar erupsi 2010.
“Sebenarnya semua sungai masih ada sisa timbunannya, tapi yang paling berpotensi di dua sungai itu,” katanya.
Ia mengatakan, Sungai Pabelan yang berada di Kabupaten Magelang tersebut, menurutnya ada pertemuan tiga arus sungai. Yaitu Apu, Trising, dan Senowo.
“Sementara Sungai Gendol di Sleman belum lama ini sudah ada kejadian banjir lahar. Sempat satu unit mobil menjadi korban. Tapi tak ada korban jiwanya,” katanya.
Kusdaryanto mengatakan, dari estimasinya, lahar yang masih berada di atas ada sekitar 34 juta meter kubik. Terjadinya banjir sendiri tergantung dari seberapa tingginya curah hujan.
Comments