By 
STARJOGJA.COM, Bantul – Hujan lebat di Minggu (17/3) siang hingga malam berdampak pada pertanian di Bantul. Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (Dispertautkan) Kabupaten Bantul, Pulung Haryadi mengatakan 62 ha lahan tanaman bawang merah dan 200 ha lahan tanaman padi terkena dampak hujan lebat tersebut.
“62 ha lahan tanaman bawang merah itu terendam air. Hari ini agak surut. Walaupun belum full ilang airnya atau debitnya turun,” katanya kepada Starjogja.com Selasa (19/3/2019).
Menurutnya debit air di lahan tanaman bawang merah itu memang belum diyakini dapat mengancam gagal panen. Namun, ia menyoroti kualitas tanaman tersebut jelas akan berkurang.
Baca Juga : Kabupaten Bantul jadi Wilayah Paling Terdampak Hujan
“Dampak kualitas, memang belum gagal panen, hari ini surut berarti tanaman bisa dilanjutkan. Tapi itu kualitas menurun,” katanya.
Bawang merah memang menjadi komoditas andalan bagi Kabupaten Bantul. Terutama bawang merah khas Bantul yaitu Tiron yang menjadi unggulannya.
“Produksi Bantul 1000 ha kalo dikalikan 12 ton berapa. Kualitas tiron lebih tajam khas bantul, yang kualitas tajam rasanya tapi umbi (buah bawangnya) lebih kecil. Lebih tajam,” katanya.
62 lahan tanaman bawang merah itu paling banyak terdampak di Kecamatan Kretek, Bantul. Bawang merah yang ditanam para petani itu masih dalam masa tanam beberapa minggu.
“Baru tanam baru beberapa minggu kok,” katanya.
Pulung mengatakan saat ini pihaknya tengah menghitung kerugian akibat hujan lebat kemarin. Selain itu ia juga mengevaluasi langkah yang tepat bagi petani dan produksi di Kabupaten Bantul.
“Langkah selanjutnya kedepan harus ada rekayasa komoditas. Kalo padi masih selamat,” katanya.
Ia juga tengah melihat komoditas lain yang berpotensi terdampak hujan lebat kemarin. Namun ia masih mendata lagi kepastian dampak komoditas tersebut.
“Ikan itu pasti kena, tapi hari ni belum masuk datanya. Saya merasa di sektor perikanan pasti,” katanya.
Comments