STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Penambahan dermaga sampah akan dilakukan oleh Balai Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY. Ketua Balai Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY Kuncoro mengatakan penambahan dermaga sampah ada dua dermaga tambahan untuk menampung ribuan ton sampah yang belum terkirim di sisi atas TPST sisi kiri.
“Kalau tidak hujan, hari ini [TPST] bisa dipakai lagi. Syaratnya tidak hujan. Kalau hujan alat berat tidak berani masuk, kalau dipaksakan, bolduser bisa ambles,” katanya kepada Harian Jogja, Rabu (27/3/2019).
Dermaga kedua yang disiapkan berada di sisi bawah, pihaknya masih menunggu pemasangan U Ditch kebutuhan sebagai jembatan dan menjaga saluran air.
Baca Juga : Penutupan TPS Piyungan, DLH Minta Warga Tidak Buang Sampah Sembarangan
“U Ditch [saluran dari beton] ini tinggal pasang saja. Paling lambat Senin selesai. Ini dia semangat darurat untuk menampung sampah-sampah yang belum masuk,” katanya.
Sebenarnya, kondisi TPST Piyungan secara teknis sudah penuh (overload) sejak 2014-2015 lalu. Saat ini hanya ada satu dermaga yang aktif dari beberapa dermaga yaitu di atas jembatan timbang.
“Itupun dermaga darurat. Kalau Senin dermaga baru selesai akan ada tambahan baru,” katanya.
Pihaknya menambah satu alat berat (bolduser) untuk menambah tiga alat berat sebelumnya. Hanya saja, tiga alat lainnya sudah sering rusak termakan usia.
“Total nanti empat alat berat yang beroperasi. Kami akan membuat jalan agar armada sampah bisa masuk ke tengah TPST. Kami targetkan umat sudah
bisa digunakan,” katanya.
Ia berharap, jika nanti proses pengiriman sampah berjalan normal ada kebijakan khusus mengenai armada sampah di masing-masing daerah.
Idealnya, dupm truck yang bisa membuang sampah ke TPST Piyungan.
“Dengan dump truck, waktu untuk menurunkan sampah lebih cepat. Kalau yang bukan dump truck membutuhkan waktu lama sehingga terjadi antean
panjang,” katanya.
Pihaknya mengusulkan agar armada swasta (non dump truck) yang biasa mengangkut sampah, tidak langsung ke TPST Piyungan. Sebagai gantinya, mereka diarahkan membuang sampah ke depo-depo terdekat.
“Ini yang kami harapkan untuk mengurangi terjadinya antrean. Ini sudah
kami sampaikan, semuanya tergantung dari kebijakan masing-masing daerah,” katanya.
Hingga kini, katanya, masih belum ada rencana untuk memperluas area TPST Piyungan. Luas totalnya hanya 10,2 hektare. Pihaknya akan mengoptimalkan kondisi TPST tersebut. Meskipun usia TPST Piyungan diprediksi hanya berusia hingga 2021 saja. Sebab rata-rata volume sampah yang masuk rata-rata 600-700 ton perhari.
“Ada peningkatan. Ini senyampang dengan naiknya jumlah pemukiman, hotel dan apartemen. Ini bukan perkara mudah kalau dari hulu penanganan sampah tidak dilakukan dengan baik,” katanya.
Comments