STARJOGJACOM, JOGJA – Menghadapi imbas dari erupsi Gunung Merapi BPBD DIY menyiapkan program Desa Bersaudara di lereng Merapi. Manajer Pusdalops BPBD DIY Danang Samsu Rizal mengatakan program Desa Bersaudara ini muncul ketika erupsi merapi 2010 kemarin banyak warga yang mengungsi ke desa yang tidak terdampak.
“Kita memiliki kearifan lokal ketika ada warga yang mengungsi didukung desa yang daerah aman. Konsepnya desa yang harus pindah warganya ketika ancaman erupsi Merapi ada. Itu dulu,” katanya kepada Starjogja 101,3 FM Selasa (2/4/2019).
Danang mengatakan prinsipnya daerah yang paling rawan bahaya erupsi memiliki ketangguhan dan ketahanan ketika tidak berada di wilayahnya. Warga yang berpindah sementara harus diperkuat dari pemerintah.
Baca Juga : Peningkatan Aktivitas Gunung Merapi Dinilai masih Aman
“Karena berpindah ke daerah aman di bawahnya, desa di bawahnya kita perkuat dengan adanya yang terkena warga di atas. Bagaimana mereka memiliki ketahanan hidup di wilayah baru,” katanya.
Program ini menurut Danang diikuti lebih dari sebelas desa yang ada di 3 kecamatan dekat Merapi. Program ini menurutnya tidak ada halangan dan tidak ada penolakan dari warga yang menerima.
“Kedatangan warga atau tamu mereka menjalin saudara dengan warga yang menerima. Baru dikembangkan untuk ancaman erupsi gunung Merapi ketika da ancaman itu,” katanya.
Desa Beraudara ini menurut Danang membangun rasa kebersamaan desa yang ketempatan pengungsian. Namun yang menjadi keberhasilan dari program ini adalah partisipasi dari masyarakat ketika erupsi Merapi itu terjadi.
“Konsep penanganan bencana berbasis masyarakat terutama partisipasi jika partispasi muncul itu jadi keberhasilan program ini. Sudah dipraktekan dan dikembangkan. Satu desa disini kalo evakuasi akan menuju ke titik yang mana. setelah itu perkuat dua titik itu tadi. Baik lewat MOU atau kesepakatan bersama,” ujarnya.
Comments