STARJOGJA.COM, Bantul – Pesta demokrasi yang akan digelar pada 17 April mendatang akan menjadi momen perempuan muda turut serta menentukan masa depan negara. Menurut Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ada 5.035.887 orang pemilih pemula pada Pemilu 2019 dan 189.000 orang pemilih pemula di D.I. Yogyakarta.
Siti Ghoniyatun, Komisioner KPU DIY mengatakan dari angka tersebut lebih dari setengahnya merupakan pemilih perempuan muda. Menurutnya pemilu ini perlu dilaksanakan dengan baik, mengingat pada masa-masa menjelang pemilu banyak sekali indikasi yang menunjukan persaingan yang tidak sehat.
“Kita dapat melihat ada banyak sekali bentuk black campaign yang terjadi di sekeliling kita, mulai dari hoax, politisasi SARA hingga ujaran kebencian. Ini bertolak belakang dengan apa yang kita inginkan, padahal tujuannya adalah menghadirkan pemilu yang sehat, dan untuk mencapai hal tersebut salah satunya adalah dengan menjadi pemilih yang cerdas politik,” ujarnya Selasa (2/4/2019).
Baca Juga : UMY Bantu Warga Menerapkan PHBS
Siti menyebutkan menjadi pemilih perempuan muda yang cerdas, harus memiliki modal pengetahuan, kemampuan dan kesadaran berpolitik. Salah satunya adalah dengan mengerti hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam pemilu.
“Sebagai pemilih yang cerdas anda juga perlu untuk terlibat dalam membangun pengetahuan politik dalam masyarakat. Ini karena tanggung jawab untuk menciptakan atmosfir pemilu yang sehat adalah kewajiban kita sebagai masyarakat Indonesia terlepas anda perempuan atau bukan,” katanya.
Tanto Lailam, dosen Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengatakan bahwa menjadi pemilih cerdas, berarti memilih dengan menggunakan akal sehat dan hati nurani. Yaitu memilih dengan akal sehat dengan menggunakan penilaian yang objektif, tanpa dipengaruhi oleh faktor uang, hubungan kekerabatan, suku, daerah, agama, dan lainnya.
“Memilih dengan hati nurani, berarti kita harus melihat dengan hati nurani kita, siapa sebenarnya calon yang akan kita pilih, bagaimana kualitas moralnya, kualitas intelektualnya dan keterampilan profesional yang dimilikinya. Untuk menjadi pemilih cerdas kita harus mengenali calon sebelum menentukan pilihan,” paparnya.
Comments