JCW Desak KPK Tindaklanjuti Nyanyian Bowo Pangarso

STARJOGJA.COM, JOGJA. Jogja Corruption Watch (JCW) mengirimkan surat desakan kepada KPK agar segera memeriksa nama-nama yang disebut oleh tersangka Bowo Pangarso guna proses klarifikasi. JCW Desak KPK Tindaklanjuti Nyanyian Bowo Pangarso

Baharuddin Kamba, Koordinator Pengurus Harian JCW menyebut KPK harus segera mengklarifikasi nama-nama yang diduga terlibat.

” Agar pengakuan dari tersangka Bowo ini dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, tidak menjadi isu liar di masyarakat jelang Pilpres , KPK harus bertindak, ” tegas Kamba kepada Starjogja.com, Kamis ( 11/04).

BACA JUGA : JCW Minta Badan kehormatan Tindak Anggota Dewan Yang Bolos

Menurutnya , ini adalah bentuk transparansi akuntabilitas KPK dalam menangani kasus korupsi dan KPK dapat menuntaskan kasus dugaan suap ini.

” Jangan dibiarkan jadi isu liar yang menggangu pemilu ,” harapnya.

Sebelumnya Tersangka kasus dugaan suap distribusi pupuk, Bowo Sidik Pangarso (BSP) terus ‘bernyanyi’ dengan menyebut nama-nama yang diduga terlibat dalam kasus ini, dengan jumlah uang yang disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebanyak Rp 8 miliar, yang sudah dimasukan dalam amplop sebanyak 400 ribu amplop itu. Sangat fantastis.

Tersangka Bowo yang merupakan mantan anggota Komisi VI DPR RI dari fraksi Golkar ini menyebut nama Nusron Wahid (NW) yang menyuruh memasukan uang berbagai macam pecahan rupiah yang rencananya untuk ‘serangan fajar’ pada Pileg 17 April 2019 ini. Tidak hanya amplop yang berjumlah ratusan ribu itu yang disita oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetapi juga diamplop tersebut terdapat tanda cap jempol.

Setelah menyeret nama Nusron Wahid dalam kasus dugaan suap, tersangka Bowo kini menyebutkan bahwa uang sebanyak Rp 8 miliar itu juga berasal dari seorang menteri di Kabinet Jokowi – Jusuf Kalla.