Sejumlah Wilayah di Gunungkidul dan Bantul Alami Krisis Air

STARJOGJA.COM, JOGJA – Sejumlah Wilayah di Gunungkidul dan Bantul Alami Krisis Air. Kondisi ini terjadi di sejumlah titik di dua wilayah itu saat musim kemarau 2019. BPBD DIY menyebut Droping air bersih sampai saat ini masih bisa ditangani Pemerintah Kabupaten.

Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantara mengatakan warga di sejumlah kecamatan di Bantul dan Gunungkidul terus mengajukan permintaan air bersih.

” Yang paling banyak memang Gunungkidul. Untuk Kabupaten Gunungkidul yang sudah meminta droping air ada di 5 kecamatan, sedangkan Bantul ada 4 Kecamatan,” jelas Biwara kepada Star Jogja FM, Jumat Pagi ( 05/07).

Ia menjelaskan Hingga Kamis kemarin, tercatat permintaan air bersih berasal dari delapan kecamatan. Pemkab Gunungkidul pun menyalurkan sebanyak 360 tanki air.

“Droping air paling banyak di dua kecamatan. Sebanyak 300 tangki, dikirim untuk Girisubo 200 tangki dan Rongkop 100 tangki. Sisanya kecamatan lainnya yang mengajukan droping,” katanya.

Sementara itu, di wilayah Bantul, Biwara mengatakan dropping air bersih dilakukan di empat kecamatan. Meliputi, Kecamatan Pleret, Dlingo, Piyungan dan Pandak.

” saat ini dilaporkan BPBD Bantul sudah mendroping sebanyak 10 tangki air,” lanjutnya.

Menurutnya, Droping air untuk memenuhi kebutuhan warga yang dilanda krisis air hingga kini belum mengalami kendala.

“Sampai saat ini Kabupaten masih mampu menangani kebutuhan atau permintaan droping air warganya,” kata Biwara.

Ia berharap masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan air bersih. Pasalnya, Pemda DIY menyiapkan 500 tangki untuk memenuhi permintaan air bersih warga selama bencana kekeringan berlangsung.

“Satu tangki kapasitasnya 5.000 liter. Sudah disiapkan oleh Dinsos DIY . Kami, juga siap dengan tiga armada tangki bila diperlukan,” katanya.