STARJOGJA.COM, BANTUL – Sejumlah siswa mengasah motorik kasar mereka dengan bermain dan melompati kolam pada jam istirahat di Sekolah Akar Rumput di Pandes, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Senin (04/11/2019).
Sekolah ini diinisiasi dari Sanggar Anak Alam dan atas kesepakatan beberapa orang tua siswa yang memiliki visi yang sama dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka. Pendekatan bermain bebas di alam menjadi sarana siswa untuk belajar tersebut dikelola dan disusun kurikulum pengajarannya oleh para orang tua siswa dan guru.
Sekolah ini merupakan program Werkudara Foundation yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat dengan sasaran pemuda dan dewasa awal yang tinggal di pedesaan yang memiliki niat kuat untuk membangun desanya menjadi sebuah badan usaha bersama. Kurikulum Sekolah ini disusun dengan pendekatan kontekstual dengan menjunjung tinggi kearifan lokal.
BACA JUGA : Orang Tua Dianjurkan Izinkan Anaknya Bermain
Dikutip dari werkudarains.org, Selain mengajarkan hard skill untuk membangun dan mengembangkan desanya secara berkelanjutan, seperti pendidikan ekowisata, pengembangan keterampilan, manajemen desa wisata/budaya, dll., Sekolah Akar Rumput juga mengajarkan soft skill, seperti manajemen, leadership, public speaking, problem solving, dll., yang nantinya juga akan berguna dalam proses pembangunan masyarakat yang dimotori oleh para pemudanya.
Dengan semangat “Mengakar, Tumbuh, dan Menyebar”, Werkudara Foundation melalui Sekolah Akar Rumput diharapkan mampu memberdayakan desa-desa di Indonesia secara ekonomi pada umumnya dan sosial serta budaya secara khusus dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan. Dengan berdayanya desa-desa yang ada di Indonesia, ke depannya diharapkan terjadi peningkatan pendapatan negara melalui industri kreatif dan mengurangi angka urbanisasi serta pengangguran di tanah air.
Berikut beberapa Manfaat Belajar di Alam :
Anak lebih mudah memahami bila belajar dari benda konkret.
Dengan mengajak anak didik belajar di alam terbuka dengan materi pembelajaran bertema alam sekitar, maka mereka mendapatkan kesempatan untuk belajar dari benda yang nyata (konkret). Benda yang nyata ini bisa berwujud bebatuan, aneka tanaman, atau sekedar mengamati fenomena alam, misalnya langit yang mendung. Dengan belajar dari sesuatu yang nyata, mereka akan lebih mudah memahaminya.
Menanamkan kecintaan pada alam dan Sang Pencipta
Belajar dengan media alam sekitar akan meningkatkan kecintaan anak pada alam semesta. Kecintaan anak pada alam semesta, juga bisa diarahkan kepada kecintaan anak pada Sang Pencipta. Dengan memberikan pengertian ini, anak-anak akan semakin terdorong untuk bisa menjaga alam ciptaan Tuhan sebaik-baiknya.
Memberikan pengertian bahwa belajar tidak harus di dalam kelas (situasi formal)
Dengan belajar di alam terbuka, pikiran anak akan semakin terbuka. Mereka menjadi berpikir bahwa kegiatan pembelajaran tidak harus dilakukan di dalam kelas dan dalam situasi formal. Namun kegiatan pembelajaran bisa dilakukan dimana saja. Sehingga saat anak-anak pulang sekolah pun, mereka akan terpacu untuk belajar dari lingkungan di sekitar rumah.
[…] Sumber: Artikel tahun 2019 starjogja.com […]