STARJOGJA.COM, INFO – Berangkat Haji dari AS Lebih Mudah dan Murah daripada Indonesia. Melaksanakan ibadah haji dari Amerika bisa dikatakan lebih mudah dan murah dibandingkan dari Indonesia. Dua pendiri biro perjalanan haji dan umrah di Amerika mengaku prihatin atas kenyataan itu dan mengatakan seharusnya situasinya terbalik.
Lebih mudah dan lebih murah. Dua itulah yang dirasakan jemaah ketika menunaikan ibadah haji dari Amerika. Lebih mudah karena calon jemaah tidak perlu menunggu lama untuk berangkat ke tanah suci, seringkali hanya beberapa pekan sebelum jadwal keberangkatan. Jadi, begitu berniat, tahun itu juga bisa berangkat.
“Sangat jauh lebih gampang,” cetus Shamsi Ali, yang sejak tahun lalu membentuk divisi perjalanan haji dan umrah dalam Nusantara Foundation USA di New York. Tahun ini Nusantara Foundation mulai memberangkatkan jemaah haji untuk pertama kalinya dengan mengutip biaya sampai AS$ 9.000. Ketiadaan birokrasi, menurut Shamsi Ali, membuat proses perjalanan haji sangat mudah.
“Kita tidak punya kuota jadi masing-masing travel agent punya hak untuk merekrut,” kata Shamsi Ali.
BACA JUGA : Jemaah Haji Waspadai Heat Stroke atau Serangan Panas
Malahan dulu, menurut Mohamad Joban, siapa saja yang berencana naik haji, bisa mendaftarkan diri ke Kedubes Arab Saudi untuk mendapat visa, dan langsung berangkat. Kini, jemaah harus dikoordinir imam dan biro perjalanan yang akan membimbing dan memastikan semua sesuai peraturan. Joban adalah yang mendirikan Ar Rahman Hajj & Umrah pada tahun 1992 di Redmond, negara bagian Washington.
“Pengurusannya singkat, kemudian semua orang bisa mendaftar mendadak selama masih ada seat-nya. Pengurusan di sana (Arab Saudi) simpel karena waktunya singkat,” ujar Joban ketika menggambarkan proses haji di Amerika.
Di Indonesia, kini tidak ada kemudahan itu. Secara umum calon jemaah harus menunggu. Masa tunggu bervariasi, mulai dari 11 sampai 39 tahun, bergantung pada provinsi tempat tinggal calon jemaah.
Menurut Joban, di Amerika tidak perlu menunggu karena jumlah yang pergi haji sangat kecil dibandingkan jumlah dari Indonesia. Ia memperkirakan sekitar 10 ribu jemaah, dengan kenaikan sampai 30 persen dibandingkan jumlah pada 25 tahun lalu. Kenaikan itu, menurutnya, akibat kemudahan transportasi, komunikasi dan bertambahnya jumlah muslim di Amerika.
Selain mudah, pergi haji dari Amerika lebih murah dibandingkan dari Indonesia. Biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) di Amerika lebih tepat dibandingkan dengan program ONH Plus di Indonesia, terutama dari segi waktu dan fasilitas. Tahun ini, BPIH dari Amerika paling tinggi AS$13 ribu. Dengan fasilitas dan layanan yang sama ONH Plus di Indonesia bisa mencapai AS$20 ribu.
Perbedaan harga itu cukup mencolok dan sulit diterima. Memang aneh, cetus Mohamad Joban.
“Indonesia, mestinya lebih murah karena tiketnya lebih murah,” kata Joban.
Selain itu, secara jarak, Indonesia ke Arab Saudi lebih dekat dibandingkan dari Amerika.
“Dengan harga, misalnya sekarang ini sekitar AS$9.000-lah, itu sudah bisa tinggal di hotel bintang lima di Mekah maupun Madinah dengan fasilitas yang tidak kalah-kalah dari mereka yang terkadang bayar sampai AS$20 ribu dari Indonesia,” kata Shamsi Ali.
Joban menunjuk banyaknya kutipan, dari tingkat bawah sampai ke Kementeriaan Agama, sebagai penyebab tingginya ONH. Pengutipan terjadi karena jalur pengurusan pemberangkatan haji yang berlapis.
SUMBER : VOA Indonesia
Comments