STARJOGJA.COM, JOGJA – JPW Desak Polisi Ambil Langkah Tegas Pelaku Klitih Jogja Police Watch ( JPW ) mendesak kapolda DIY untuk segera menangkap para pelaku. Polisi diminta aktif untuk memberantas aksi klitih hingga ke akar-akarnya. JPW meminta Polisi tidak memberikan ruang sedikitpun kepada pelaku aksi kekerasan yang meresahkan masyarakat ini .
Baharuddin Kamba, Kadiv Humas JPW menyebutkan pihaknya mendorong polisi untuk berani mengambil tindakan tegas terhadap pelaku klitih. Di samping itu, pelaku juga harus diberikan vonis berat agar dapat memberikan efek jera serta menjaga Yogyakarta sebagai Kota Pelajar tetap aman dan kondusif.
” JPW memandang jika perlu kepolisian bisa menembak ditempat pelaku klitih. Asal sesuai prosedur dan terukur, ” tegas Kamba kepada Starjogja.com.
Menurutnya, Aksi klitih yang sudah menimbulkan teror dan meresahkan masyarakat Yogyakarta ini sudah sering terjadi tetapi masih tetap ada dan tumbuh subur. Meskipun vonis yang dijatuhkan terhadap pelaku klitih dinilai sudah cukup berat namun kasus klitih tetap menjadi daftar panjang yang terus terjadi dari tahun ke tahun.
Peristiwa klitih terakhir kali terjadi disimpang empat Gor Amongrogo Umbulharjo Kota Yogyakarta, pada Senin (25/11/2019) dini hari lalu. Sebuah mobil Toyota Sienta bernomor polisi AB 1226 OH yang sedang melintas di simpang empat Gor Amongrogo, Kecamatan Umbulharjo, Jogja, menjadi sasaran pelemparan batu oleh orang tak dikenal, Senin (25/11/2019) dini hari. Akibatnya, satu dari tiga orang penumpang mobil itu mengalami luka di bagian kepalanya.
Kapolsek Umbulharjo, Kompol Alaal Prasetyo mengatakan korban yang mengalami luka itu bernama Mahdumbi, 71. Dia menjelaskan kejadian bermula ketika Mahdumbi, sedang berada di dalam mobil bersama dua kerabatnya M. Rizal dan Hadijah Anis Aseegaf, melintas di Jalan Kenari, tepatnya sebelah utara Gor Amongrogo.
Mbok ya nggawe aturan sing bikin klitih kapok…atau diserahkan masyarakat….???
Banyak korban lhoooo
Kamis, 28 Nop 2019 sekitar jam 23.00 saya yg sedang duduk2 dengan teman di perempatan pasar beringharjo (utara taman budaya) juga diserang oleh pemuda tak dikenal. Dia terlihat mengamuk memukul dan menabraki apapun dengan sepeda motor maticnya, diikuti oleh 4 kawannya. Ketika orang kaget dengan suara barang2 yg dia tubruk dan hantam, dan menoleh, langsung di hampiri dengan motornya secara acak dan dipukul mukanya dianggap menantang (termasuk teman saya yg habis mengantar ibunya dagang di pasar tsb). Pemuda yg lengannya penuh tatto ini mengaku pemilik daerah tersebut. Banyak saksi mata di sekitar situ, dan semua diam, pasti pemuda tersebut sangat dikenal di situ. Saya sudah laporkan hal itu ke polsek gondomanan, tapi ada yg lucu, krn katanya sebaiknya difoto orang tersebut. Gimana bisa memfoto, wong orang yang melihat aja dihampirinya dan dipukuli.. 😀 😀 Semoga pihak kepolisian mau bertindak, dan bisa membuat jera/menghentikan aksi premanisme pemuda tsb.