STARJOGJA.COM, JOGJA – Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengusulkan perubahan desain tol Jogja-Solo. Perubahan itu dilakukan oleh Sultan demi alasan estetika.
Perubahan desain tol Jogja-Solo dari semula melayang (elevated) di sepanjang atas Ring Road menjadi di bawah seperti jalan biasa (at grade) sepanjang dua kilometer begitu memasuki kawanan Monumen Jogja Kembali (Monjali).
Dengan keputasan tersebut konsekuensinya mengakibatkan bertambahnya kebutuhan pembebasan lahan.
Baca juga: Tol Jogja-Solo Menggusur Ring Road, Ini Skema Lalu Lintas di Monjali
“Ya enggak apa-apa [pembebasan lahan lebih luas], kalau enggak [mau at grade] ya enggak jadi [dibangun tol] saja. Daripada merusak [sumbu] imajiner lebih baik enggak jadi,” ujar Sultan dikutip dari Harianjogja.com pada Kamis (19/12/1029).
HB X sudah memperkirakan luas lahan yang perlu dibebaskan di sekitar Perempatan Monjali.
“Paling sekitar 400 sampai 800 meter saja kan. Yang penting misal sini titik tengah, di sini [kanan] 200 [meter mulai at grade], sini [kiri] 200 [meter at grade] kan paling-paling, 400 sampai 800 meteran,” ujar HB X.
Titik at grade tersebut, lanjut Sultan, nantinya bisa dipakai sebagai pintu keluar dan masuk tol Jogja-Solo. “Ya itu kan juga bisa untuk bisa keluar masuk [exit toll], tetapi tidak boleh pakai elevated di situ,” kata Sultan.
Comments