Jumlah penumpang kereta api dari Daerah Operasi VI Jogja mengalami kenaikan 15 hingga 20% selama libur panjang akhir pekan yaitu dari 13.000 per hari menjadi sekitar 15.000 per hari.
“Kenaikan jumlah penumpang yang diberangkatkan dari Daop VI Yogyakarta sudah terjadi sejak Rabu [4/5/2016] malam dan akan padat hingga akhir pekan ini,” kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) VI Yogyakarta Eko Budiyanto Kamis (5/5/2016).
Menurut dia, okupansi seluruh kereta yang diberangkatkan dari Daop VI Jogja menuju berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya mencapai 100 persen.
Guna memenuhi permintaan pasar yang cukup tinggi, PT KAI Daop VI Jogja mengoperasionalkan satu kereta fakultatif yaitu Argo Lawu relasi Solo Balapan – Jakarta Gambir yang dioperasionalkan sejak awal pekan. Kereta tersebut memiliki kapasitas 450 tempat duduk.
Jika permintaan pasar masih tinggi, maka PT KAI Daop VI Jogja siap mengoperasionalkan kereta tambahan yaitu Argo Dwipangga yang juga memiliki kapasitas 450 tempat duduk. “Segera dijalankan jika permintaan tinggi,” katanya.
Selain peningkatan jumlah penumpang untuk kereta jarak jauh, juga terjadi peningkatan jumlah penumpang untuk kereta komuter Prambanan Ekspress relasi Solo-Jogja-Kutoarjo.
“Banyak penumpang yang tidak dapat dilayani karena tiket sudah habis terjual. Namun, penumpang bisa naik kereta jarak jauh dengan tarif khusus seperti Sancaka,” katanya, seperti dikutip dari Antara.
Namun, harga tiket khusus tersebut lebih mahal dibanding kereta komuter. Harga tiket kereta khusus berkisar antara Rp20.000 hingga Rp40.000.
PT KAI Daop VI Jogja menjalankan empat rangkaian Prambanan Ekpres dengan masing-masing rangkaian memiliki kapasitas antara 400 hingga 800 penumpang.
Comments