Kegiatan rutin tahunan, Pasar Kangen Jogja akan digelar untuk tahun kesembilan dengan menampilkan berbagai tradisi khas Yogyakarta yang mampu mengingatkan kembali memori tentang kota tersebut.
“Akan ada banyak anjungan yang menampilkan kuliner tradisi serta anjungan kerajinan dan barang kuno yang pastinya akan membuka kembali memori dan kenangan masa lalu tentang Yogyakarta,” kata Ketua Panitia Pasar Kangen Jogja Ong Hariwahyu di Yogyakarta, Sabtu (16/7/2016) seperti dikutip dari Antara.
Seperti penyelenggaraan tahun sebelumnya, kegiatan Pasar Kangen Jogja akan dipusatkan di Taman Budaya Yogyakarta yang digelar selama enam hari pada 19-24 Juli. Tema yang diangkat tahun ini adalah “Pasar Aja Ilang Kumandhange”.
Menurut dia, tema tersebut diangkat untuk mengingatkan kembali Pasar Kangen Jogja tidak semata-mata sebuah kegiatan ekonomi tetapi juga ada aspek sosial yang selama ini menjadi ruh dari sebuah pasar.
Pada tahun ini, panitia penyelenggara menyiapkan 68 anjungan kuliner tradisi dan 51 anjungan kerajinan dan barang-barang kuno yang tidak bisa dilepaskan dengan budaya Kota Yogyakarta.
Ong mengatakan, panitia melakukan seleksi ketat terhadap pengisi anjungan agar kuliner dan barang-barang kerajinan yang nantinya ditampilkan benar-benar mewakili tradisi khas Yogyakarta yang selalu dirindukan oleh masyarakat.
“Seluruh pengisi anjungan diwajibkan mengenakan pakaian tradisional khas Yogyakarta selama berjualan. Ini pun ditujukan untuk menonjolkan sisi tradisi Yogyakarta,” katanya.
Kuliner yang akan ditampilkan dalam Pasar Kangen Jogja di antaranya adalah tiwul, lopis ketan, wedang uwuh, kipo, sate kere, sate gajih, cenil dan beragam jajanan lain yang mungkin sudah jarang ditemukan.
Sedangkan produk kerajinan yang ditampilkan di antaranya adalah wayang kardus, topeng kayu, kaset, piringan hitam, koleksi buku, kaos, serta poster dan majalah kuno.
Selain kuliner dan kerajinan, pengunjung juga akan disuguhi pertunjukan kesenian dari 40 kelompok kesenian tradisional seperti keroncong, reog, wayang, ketoprak, wayang kulit, angguk dan jathilan. Tidak ketinggalan pula pameran 200 lukisan wayang.
Comments