STARJOGJA.COM, Info – Abrasi menjadi perhatian pengelola Konservasi Penyu Abadi Trisik di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ketua Konservasi Penyu Abadi Trisik Jaka Samudra mengaku berencana merelokasi konservasi penyu di kawasan Pantai Trisik karena abrasi yang cukup parah.
Ia mengatakan awalnya jarak lokasi konservasi penyu dengan bibir pantai sejauh 100 meter, sekarang tinggal 30 meter karena beberapa tahun terakhir abrasi di kawasan Pantai Trisik cukup tinggi.
“Untuk itu, kami akan merelokasi lokasi konservasi penyu. Jarak lokasi konservasi penyu sudah tidak aman lagi, ditambah lagi abrasinya sudah parah dan sangat mengkhawatirkan,” kata Jaka.
Baca juga : Penyu Lekang Terdampar dan Mati di Pantai Kulonprogo
Menurut dia, lokasi tersebut terbilang cukup aman karena jarak dari bibir pantai lebih dari 100 meter. Calon rumah baru bagi tukik-tukik yang dirawat kelompok konservasi ini juga lebih luas dibanding tempat sebelumnya. Sehingga tukik yang ditampung sementara untuk kemudian dilepasliarkan saat sudah siap nantinya bisa lebih banyak lagi.
“Saat ini, kami mengkaji lokasi yang cocok untuk lokasi relokasi dengan berbagai pertimbangan, salah satunya potensi lokasi pendaratan penyu,” katanya.
Jaka mengatakan Kelompok Konservasi Penyu Abadi Trisik melakukan konservasi sejak 2004. Kelompok ini telah berkontribusi dalam upaya pelestarian penyu jenis lekang yang habitatnya di perairan Kulon Progo. Sejak awal berdiri hingga saat ini, sudah ada ribuan ekor tukik yang dirawat dan kemudian dilepasliarkan kelompok tersebut.
“Perawatan mulai sejak dalam bentuk telur, kemudian menetas menjadi tukik, setelah sudah cukup besar, tukik-tukik ini kami lepasliarkan,” kata Jaka.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Jaka Mursito mengatakan konservasi penyu tidak lepas dari pengembangan pariwisata di Kulon Progo. Keberadaan Kelompok Konservasi Penyu Abadi Trisik sangat mendukung pengembangan Pantai Trisik, sehingga banyak wisatawan yang berkunjung.
“Ke depan pengembangan pariwisata Pantai Trisik dan konvervasi penyu harus berjalan seiring, sehingga lebih cepat mengundang wisatawan,” katanya.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY, Untung Suripto menyambut baik rencana relokasi tempat penangkaran penyu di Pantai Terisik. Menurutnya jarak ideal tempat penangkaran dengan bibir pantai antara 50 sampai 100 meter.
“Saat ini, karena dampak abrasi jaraknya jadi sangat dekat dengan bibir pantai, sehingga sebaiknya memang harus direlokasi,” kata Untung.
Sumber : Antara
Comments