WWW.STARJOGJA.COM, JOGJA – Masyarakat diminta Kurangi aktivitas Luar Rumah. Langkah ini perlu diambil untuk menekan penyebaran virus corona.
Ahli epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) dr Riris Andono Ahmad meminta masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengurangi aktivitas ke luar rumah guna menyikapi indikasi meluasnya penularan COVID-19 di tingkat komunitas.
“Warga Yogyakarta harus mengurangi aktivitas luar rumah. Protokol kesehatan harus dipatuhi,” katanya di Yogyakarta, Kamis.
Menurut anggota Tim Perencanaan Data dan Analisis Gugus Tugas COVID-19 DIY ini, indikasi penularan yang meluas di komunitas, di antaranya terlihat dari adanya kasus konfirmasi COVID-19 dengan kategori masih dalam penelusuran kontak kasus.
“Kasus yang sulit ditelusuri mengindikasikan penularan yang meluas di komunitas. Untuk menguranginya masyarakat sebaiknya jika tidak ada kepentingan, kurangi aktivitas luar rumah,” kata dia.
Riris mengatakan Kasus konfirmasi positif yang masuk kategori dalam penelusuran, menunjukkan bahwa proses pelacakan kontak erat paparannya belum ditemukan.
“Bisa jadi memang akhirnya tidak diketahui sumbernya, atau memang ada beberapa kemungkinan sumber penularan,” kata Riris Andono Ahmad.
Pada Kamis (24/9), Pemda DIY mencatat 22 tambahan pasien terkonfirmasi positif, sehingga jumlah kasus positif COVID-19 di DIY menjadi 2.397 kasus.
Berdasarkan riwayat kasusnya, terdiri atas 12 kasus hasil tracing kontak kasus, tiga kasus merupakan pelaku perjalanan, serta tujuh kasus masih dalam penelusuran.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY, Berty Murtiningsih rentang usia yang paling banyak menyumbang kasus positif COVID-19 di DIY adalah usia 21 sampai 50 tahun.
“Ini segaris dengan hasil pengawasan yang kami lakukan bahwa pelanggaran protokol kesehatan tertinggi di usia 20 sampai 40 tahun. Ketika mereka melakukan pelanggaran maka berpotensi tertular juga,” katanya.
SUMBER : ANTARA
Comments