STARJOGJA.COM, JOGJA – Pemerintah Kota Jogja optimistis aktivitas perekonomian di kota tersebut semakin meningkat pada triwulan IV 2020. Pertumbuhan ekonomi pun diharapkan lebih baik dibanding triwulan sebelumnya.
“Setelah mengalami pertumbuhan yang negatif dalam triwulan sebelumnya, maka pada triwulan terakhir 2020 diperkirakan bisa menunjukkan pertumbuhan yang positif,” kata Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Jogja Kadri Renggono, Minggu (1/11).
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi yang mengarah pada tren positif tersebut dapat dilihat dari kembali dari menggeliatnya kegiatan pariwisata di Kota Jogja serta meningkatnya aktivitas pelaku usaha mikro dan kecil.
Baca juga: Wapres Amin, Pesantren Harus Jadi Penggerak Ekonomi
“Pada Agustus ini ada kenaikan kunjungan wisatawan. Meski sempat turun pada September tetapi diperkirakan akan ada kenaikan pada Oktober dan nanti akhir tahun,” katanya.
Oleh karenanya, Kadri memperkirakan perekonomian di Kota Yogyakarta dapat mencatat pertumbuhan sekitar dua persen pada akhir 2020.
“Saya kira, target tersebut cukup realistis pada masa pandemi seperti saat ini,” katanya.
Sektor pariwisata yang di dalamnya juga melibatkan peran pelaku mikro dan kecil tetap akan didorong untuk menjadi motor penggerak utama perekonomian di Kota Jogja.
Fasilitas dukungan terhadap pelaku itu, lanjut Kadri, tetap akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Jogja, di antaranya dengan mendorong pelaku untuk memanfaatkan pemasaran secara daring.
“Selain itu, menjaga agar daya beli masyarakat tetap stabil atau naik juga sangat penting dilakukan guna merealisasikan pertumbuhan ekonomi yang positif pada akhir 2020,” katanya.
Pada masa pandemi COVID-19, Pemerintah Kota Jogja mengalokasikan dana sekitar Rp50 miliar dari APBD Kota Jogja untuk kebutuhan pemulihan perekonomian.
“Kemudian, ada tambahan sekitar Rp33 miliar dari hibah pariwisata. Dana tersebut juga menjadi bagian dari anggaran untuk mendukung pemulihan perekonomian,” katanya.
Ia berharap kondisi sektor pariwisata akan semakin membaik pada 2021. Meskipun demikian penerapan protokol kesehatan tetap akan diutamakan.
“Selama ini, pemulihan ekonomi harus dijalankan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat,” katanya.
Sumber: JIBI/Harianjogja.com
Comments