STARJOGJA.COM, JOGJA – Atasi HIV AIDS Butuh Peran Semua Pihak. Penanggulangan dan pencegahan HIV AIDS butuh peran aktif semua pihak. Masyarakat diajak untuk menghilangkan stigma negatif ataupun diskriminasi pada penderita HIV AIDS.
Cahya P, Penyuluh Kesehatan Ahli Dinas Kesehatan Sleman mengatakan kasus HIV AIDS banyak terjadi di kelompok usia 20 – 29 tahun. Diakuinya, stigma negatif untuk penderita HIV AIDS itu masih muncul. Stigma tersebut muncul akibat rasa takut yang berlebihan untuk menjaga diri sehingga menjauhi para penderita. Maka dari pada itu, menurutnya peran dan fungsi
keluarga dalam hal ini sangat penting.
“Penyebaran Virus HIV AIDS tidak akan terjadi jika hanya dengan komunikasi sosial,” tegasnya.
Selain itu, Dinkes Sleman terus meningkatkan kepedulian masyarakat untuk memahami pentingnya melakukan tes HIV dan pengobatan ARV bagi ODHA secara dini.Dengan pengobatan rutin, penderita bisa tetap beraktifitas dan produktif.
BACA JUGA : Penyintas HIV/AIDS Sering Dapat Perlakuan Diskriminatif
Cahya menerangkan Dinas Kesehatan Sleman membuat kebijakan untuk melakukan tes bagi populasi beresiko. Termasuk di dalamnya ibu hamil. Karena apabila ditemukan ibu hamil yang menderita HIV, anak yang dalam kandungan beresiko tertular.
” Untuk menekan ADHA (Anak Dengan HIV AIDS), Dinas kesehatan Sleman mempunyai program triple eliminasi (ZERO HIV, Sifilis dan Hepatitis B) pada pemeriksaan ANC terpadu, dan gratis di Puskesmas,” jelasnya.
Selain itu, upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap HIV/AIDS dilaksanaan di 25 puskesmas dengan Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB). Untuk Layanan PDP ( Perawatan, Dukungan dan Pengobatan) HIV AIDS di RSUD Sleman, RSUP DR. Sarjidto dan Puskesmas Tempel 1.
” Diharapkan semua puskesmas bisa memberikan layanan PDP layanan HIV AIDS, sesuai stategi Fast Track pada Distric Basic Intervention karena Kabupaten Sleman merupakan kabupaten Komprehensif di mana semua Puskesmas sudah 25 layanan LKB HIV AIDS,” tutupnya.
Comments