STARJOGJA.COM. SLEMAN – Awan panas yang meluncur dari Gunung Merapi tidak ganggu aktifitas warga Sleman. Bupati Sleman, Sri Purnomo menyebutkan bahwa kejadian luncuran awan panas dari Gunung Merapi pada Kamis pagi pada pukul 08.02 WIB tidak mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat di daerah itu.
“Luncuran awan panas Merapi tadi pagi tidak sampai mengganggu aktivitas masyarakat, jarak luncuran hanya sekitar 200 meter,” kata Sri Purnomo di Sleman, Kamis.
Menurut dia, meski telah terjadi luncuran awan panas dan lava pijar, Pemkab Sleman sampai saat ini masih berpegang pada rekomendasi dari BPPTKG Yogyakarta. yakni status Siaga atau Level III.
“Rekomendasi BPPTKG untuk radius aman masih berjarak tiga kilometer dari puncak Merapi. Untuk Sleman yang masuk radius tersebut sudah dilakukan pengungsi terhadap warga kelompok rentan,” katanya.
Ia mengatakan saat ini jumlah pengungsi di Barak Glagaharjo, Cangkringan yang merupakan warga kelompok rentan dari Dusun Kalitengah Lor ada 350 jiwa.
“Total warga Kalitengah Lor sekitar 500 jiwa, telah mengungsi merupakan warga kelompok rentan,” katanya.
Sri Purnomo mengatakan pihaknya saat ini juga sudah siap jika status aktivitas Gunung Merapi dinaikkan menjadi Awas.
“Kami sudah siap jika ada sinyal aktivitas Merapi naik, saat ini sudah disiapkan 12 barak pengungsian mulai dari Kecamatan Cangkringan, Pakem hingga Turi,” katanya.
Ia mengatakan masing-masing barak yang telah disiapkan tersebut, memiliki kapasitas 100 jiwa, sehingga total mampu menampung 1.200 pengungsi.
“Semua barak sudah didesain sesuai protokol kesehatan COVID-19, ada sekat-sekat atau bilik di tiap barak pengungsian. Semua sudah sesuai protokol kesehatan,” katanya
Sumber : antara.
Comments