STARJOGJA.COM, Info – Blue Pass dari Singapura tengah diuji coba di Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Alat Blue Pass digunakan ke pegawai untuk melacak virus Covid-19.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan Blue Pass merupakan alat yang dipinjamkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura kepada BNPB.
“KBRI di Singapura bersama beberapa kemitraan di negara tersebut telah berkolaborasi dalam mengupayakan salah satu solusi pelacakan atau tracing penyebaran Covid-19 dengan perangkat ini,” katanya seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (12/1/2021).
Baca Juga : Objek Wisata Blue Lagoon Sleman Sepi Pengunjung
Dia menuturkan KBRI Singapura mengirimkan 520 unit Blue Pass yang diperuntukkan untuk pegawai di lingkungan BNPB.
Di samping itu, BNPB juga dipinjamkan peralatan pendukung seperti tablet pengolah data dan satu scanner untuk memantau pemanfaatan Blue Pass.
“Kami menginformasikan bahwa KBRI Singapura akan mengirimkan 520 unit Blue Pass, satu tablet pengolah data dan satu scanner untuk dipinjamkan kepada BNPB guna dilaksanakan trial tracing Covid-19 di BNPB,” tulis Duta Besar RI Singapura Suryo Pratomo dalam surat kepada Kepala BNPB pada 31 Desember 2020 lalu.
Blue Pass bekerja secara otomatis untuk mendeteksi perangkat yang digunakan pengguna lain yang berdekatan pada jarak sekitar 3 meter.
Dalam kurun waktu sekitar 10 menit, Blue Pass yang saling berdekatan itu akan merekam ke dalam perangkat pengguna sebagai kontak erat Covid-19. Namun, alat tanpa GPS ini tidak akan melacak keberadaan pengguna.
Sementara itu, data akan diunduh ke dalam penyimpanan data yang aman. Apabila suatu saat pengguna atau teman kerja yang dites terbukti positif Covid-19, pelacakan kontak pada penyimpanan data akan dilakukan. Data akan secara cepat menginformasikan terkait contact tracing.
“Perangkat kecil berwarna biru ini ringan dan tahan air serta kapasitas baterai 12 bulan,” ujar Suryo Pratomo.
Sumber : Bisnis
Comments