STARJOGJA.COM, Info – Perangkat Kalurahan Sidoluhur, Godean, Slemandengan jumlah tiga orang dan seorang pegawai Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) desa tersebut dinyatakan positif Covid-19. Carik Sidoluhur Fajar Nugroho mengatakan akibat adanya perangkat kalurahan yang terpapar Covid-19, maka pelayanan kantor sejak Selasa (30/3/2021) hingga Kamis (1/4/2021) kemarin ditutup.
“Layanan kembali kami buka pada Senin (5/4/2021) mendatang,” katanya, Jumat (2/4/2021).
Fajar juga meluruskan informasi yang beredar di masyarakat jika yang terpapar merupakan seorang dukuh. Dia menjelaskan, perangkat kalurahan yang terpapar Covid-19 merupakan Kamituwo atau Kasi Pelayanan Kalurahan Sidoluhur. “Jadi bukan dukuh. Kami tuo beserta dua orang stafnya ada dalam satu ruangan,” katanya.
BACA JUGA: Peserta Sayembara Desain Pasar Godean dari Luar Negeri
Selain itu, lanjut Fajar seorang pegawai BKM juga terpapar Covid-19. Kantor BKM sendiri berada satu kompleks dengan kantor kakurahan. “Untuk menghindari penularan Covid-19, baik kantor kalurahan maupun BKM. Sementara yang satu ruangan dengan pasien Covid-19, kami minta untuk melakukan isolasi mandiri,” ujarnya
Sudah Divaksin
Positifnya tiga pegawai kalurahan ini menimbulkan pertanyaan banyak orang. Pasalnya, seluruh pelayan publik kalurahan sudah menerima vaksin dosis kedua per 18 Maret lalu. Termasuk Kamituwo dan dua orang stafnya. Beruntung, katanya tidak ada yang memiliki komorbid sehingga yang terpapar hanya menjalani isolasi mandiri.
“Yang pertama kena Covid pak kamituwo, karena tidak ada gejala sebelumnya. Kemungkinan dua orang stafnya ditracing dan hasinya dua orang juga dinyatakan positif Covid-19 dari Kamituwo,” katanya.
Fajar mengakui jika seluruh perangkat kalurahan sudah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua. Fajar memperkirakan, ada kemungkinan Kamituwo terpapar Covid-19 sebelum diberi vaksin dosis kedua. “Pak Kamituwo dinyatakan positif tanggal 24 kemudian stafnya ditracing dan positif juga,” katanya.
Terkait warga yang melakukan isolasi mandiri, terang Fajar, kalurahan menyediakan jaminan hidup (Jadup). Dana jadup disalurkan ke masing-masing padukuhan. “Tinggal menyesuaikan permintaan warga yang isolasi, apakah dibelikan makanan siap dimakan atau bahan-bahannya saja,” katanya.
Meskipun kalurahan menerapkan protokol kesehatan dengan pemeriksaan themogun dan fasilitas cuci tangan, kata Fajar, namun seringkali warga hanya memakai masker namun sering lupa tidak mencuci tangan. “Kami berharap agar masyarakat lebih meningkatkan protokol kesehatan dengan 5 M,” katanya.
Sumber : Harianjogja
Comments