STARJOGJA.COM, SLEMAN – Dinkes Sleman Antisipasi Lonjakan Kasus Corona Pasca Lebaran. Dinas Kesehatan Sleman berharap tidak terjadi lonjakan kasus baru Covid-19 setelah libur Lebaran tahun ini. Namun jika hal buruk tersebut terjadi, Dinkes sudah menyiapkan langkah antisipatif untuk mengatasinya.
Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo mengatakan antisipasi untuk menghadapi lonjakan kasus baru setelah libur lebaran tahun ini sudah dilakukan. Dinkes sudah berkoordinasi dengan seluruh rumah sakit untuk mempersiapkan segala kemungkinan jika terjadi lonjakan kasus corona.
“Sebelum lebaran kemarin, kami sudah berkoordinasi dengan semua rumah sakit untuk mengantisipasi bila terjadu lonjakan kasus Covid-19,” kata Joko saat dikonfirmasi Harianjogja.com, Senin (17/5/2021).
Menurut Joko, semua rumah sakit tetap berkomitmen untuk tidak ada yang mengurangi kapasitas bed isolasi Covid. Malah bila diperlukan, lanjut Joko, beberapa rumah sakit menyatakan siap untuk menambah kapasitas ruang isolasi. Dinkes Sleman Antisipasi Lonjakan Kasus Corona Pasca Lebaran
“Ya, jumlah bed tidak dikurangi. Kalau terjadi lonjakan kasus, rumah sakit justru siap menambah jumlah bednya,” terang Joko.
Tidak hanya rumah sakit, Pemkab Sleman juga siap untuk mengoperasikan kembali Asrama Haji Yogyakarta sebagai tempat isolasi bagi pasien Covid-19. Shelter ini sempat ditutup pada April lalu lantaran sejumlah sarana diperbaiki.
“Asrama Haji yang sempat kami offkan karena dalam perbaikan juga siap digunakan kembali per 20 Mei nanti. Selain itu Fasilitas Kesehatan Darurat Covid-19 (FKDC) di Moyudan juga sudah siap operasional,” terang Joko.
Jika kapasitas bed masih kurang, katanya, Pemkab Sleman juga masih memiliki shelter Covid-19 di Rusunawa Gemawang.
“Shelter kalurahan yang sempat dialih fungsikan sebagai tempat karantina pelaku perjalanan pada prinsipnya juga siap untuk dikembalikan sebagai tempat isolasi, meski pun tidak seluruhnya,” kata Joko.
SUMBER : Harian Jogja
Comments