STARJOGJA.COM, Info – Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa (GiriAsa) mengaku optimis dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun ini mencapai 1,3 T di tengah pandemi Covid-19. Jumlah ini tentu di bawah PAD tahun 2019 yang mencapai 5 T.
“Terima kasih atas kunjungan DPRD Kota Yogyakarta, di tengah kondisi pandemi di Kabupaten Badung yang 80% mengandalkan sektor Pariwisata sedang sangat sulit. Proyeksi PAD optimis tahun ini 1,3 T,” katanya di Badung Rabu (16/6/2021).
Suiasa mengatakan sebagai wilayah yang mengandalkan pariwisata sebagai PAD maka pada awal tahun 2021, kondisi di Bali sudah terlihat ada sedikit peningkatan. Salah satunya dengan program work from Bali atau work from Jogja yang artinya datang sehat dan pulang juga sehat lebih spesifiknya membangun trust wisatawan untuk dapat berkunjung.
Baca juga : Viral Video Melukis Masker di Wajah, Bule Dideportasi
“Kabupaten Badung merupakan penyumbang 70% pariwisata di Bali,” katanya.
Kepercayaan itu bisa muncul dengan program vaksinasi masif sehingga saat ini kondisi pariwisata di Badung saat ini mencapai 7 ribu, dan saat liburan 9 ribu. Sedangkan saat awal tahun kemarin di angka 1,500 kunjungan wisatawan.
“Strategi yang dilakukan oleh Badung untuk meningkatkan pariwisata semua objek pariwisata dilengkapi fasilitas Genose, semua infrastructure pariwisata sudah harus mendapatkan sertifikat verifikasi IHSC. Dan sejauh ini sudah 85% mengeluarkan sertifikat IHSC untk semua fasilitas pariwisata yg ada di kabupatem Badung,” katanya.
Untuk mendukung peningkatan PAD dari sektor wisata maka vaksinasi terus menerus sudah berjalan untuk mempercepat pemilihan. Saat ini di Badung vaksinasi sudah mencapai 85% untuk dosis pertama yaitu 331 ribu dari target 387 ribu. Optimis 90% di minggu ke-3 bulan Juni ini sudah tervaksinasi (dosis pertama).
“Kabupaten Badung tidak menggunakan skema 4 kluster, namun vaksinasi secara masal (umum) kepada seluruh warganya (tua, muda, nakes dan pekerja pariwisata),” katanya.
Walaupun begitu tetap ada kendala dengan ketersediaan vaksin terbatas. Memang Bali diprioritaskan namun dari daerah tetap mendesak pemerintah pusat untuk mengirimkan vaksin dan berkoordinasi dengan daerah sekitar untuk vaksin sembari menunggu vaksin dari pusat datang dan mengganti vaksin yang dipinjam.
“Dan bergotong-royong dengan dengan semua elemen masyarakat (mahasiswa kesehatan, apartatur Desa & adat serta tokoh masyarakat), karena jumlah doktor di Kab. Badung hanya 135 orang saja,” katanya.
Selain itu juga membentuk Tim vaksinasi yang mobile berjumlah 56 tim dengan jumlah kapasitas vaksinasi per hari sekitar 7.000 orang dimana masing-masing tim dapat memvaksinasi kurang lebih 150 orang dengan dukungan sistem online. Ditambah kegiatan vaksinasi (reguler) di Faskes.
” Jika vaksinasi menggunakan sistem manual, hanya mampu memvaksinasi 90 orang per hari,” katanya.
Suiasa mengatakan Badung sempat mengalami penambahan kasus COVID di awal tahun yaitu di bulan Januari jumlah penambahan kasus covid /hari 115 orng. Saat ini setelah vaksinasi dalam 1,5 bulan ini jumlah kasus per hari 25 orang.
“Hingga saat ini, Kabupaten Badung sudah mendeportasi 3 WNA, karena tidak tertib dengan prokes yang diberlakukan. Selain itu Badung juga melakukan pengenaan denda bagi WNA 1 juta rupiah dan 100 ribu bagi warga lokal yang melanggar prokes,” katanya.
Comments