STARJOGJA.COM, Info – Meski telah memasuki musim kemarau, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan masih akan terus turun di wilayah DIY selama bulan Agustus dengan kategori rendah.
Kepala Stasiun Klimatologi Sleman, Reni Kraningtyas, menjelaskan masih turunnya hujan di bulan agustus dipengaruhi oleh dinamika atmosfer laut.
“Indeks ENSO [El-Nino Southern Oscillation] saat ini masih netral, diperkirakan berlangsung sampai September 2021,” ujarnya, Selasa (3/8/2021).
Kondisi angin di atas pulau Jawa didominasi angin timuran, sementara indeks IOD masih dalam kisaran negatif yang berdampak pada penambahan suplai uap air. Kemudian anomali suhu muka laut saat ini sekitar perairan selatan DIY masih cenderung hangat, berkisar 28-29 derajat celcius.
Baca juga : Hari Ini DIY Tidak Turun Hujan, Suhu Udara Lebih Hangat
Suhu tersebut lebih hangat 1,5-2,5 derajat celcius dibanding suhu normal, sehingga berpotensi terbentuknya awan-awan hujan. Adapun Madden-Julian Oscillation (MJO) diprediksi aktif di belahan bumi bagian timur.
Kemudian untuk prakiraan curah hujan di wilayah DIY selama Agustus berkisar 0-50 mm/bulan atau kategori rendah. Kemudian pada September prakiraan hujan berkisar 10-150 mm/bulan atau kategori rendah-menengah. Lalu pada Oktober prakiraan curah hujan berkisar 101-300 mm/bulan atau kategori menengah.
Untuk tiga hari kedepan, sejumlah wilayah yang berpotensi curah hujannya meningkat meliputi Turi, Cangkringan, Pakem, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Seyegan, Minggir, Mlati, Depok, Kalasan untuk wilayah Sleman.
Kemudian Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo, Nanggulan, Kokap, Temon, Panjatan, Wates, Galur untuk Kulonprogo. Lalu Purwosari, Panggang, Saptosari, Tanjungsari, Tepus, Girisubo untuk Gunungkidul. Terakhir Pundong, Bambanglipuro, Pandak, Sanden, Srandakan, Kretek untuk Kabupaten Bantul.
“Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer terkini dan prakiraan curah hujan tiga bulan kedepan, kondisi iklim di wilayah DIY pada tahun 2021, umumnya lebih basah dibandingkan dari normalnya. Informasi iklim akan kita update sesuai dengan perkembangan kondisi dinamika atmosfer terkini,” katanya.
Sumber : Harianjogja
Comments