STARJOGJA.COM, Info – Melonjaknya harga minyak goreng di bulan puasa ini memberikan imbas yang cukup berat bagi para ibu rumah tangga, pedagang, dan juga para anak kos yang sering memasak terutama untuk sahur dan berbuka puasa. Tingginya harga menjadikan banyak anak kos maupun perantau yang kebingungan untuk mengatur pengeluaran mereka.
“Anggaran dapur semakin tinggi. Jadi ya jelas untuk membeli minyak harus mengeluarkan uang dua kali lipat dari biasanya,” ujar Yati (26) anak kos di Jogja Minggu 24 April 2022.
Sempat viral video dari Megawati Soekarno Putri sebagai mantan Ketum PDI-P yang mengatakan bahwa goreng menggoreng dapat diganti dengan mengukus atau merebus, hal itu menurut Yati berbeda dengan fakta di lapangan bahwa kebutuhan minyak sangat diperlukan. Menurutnya merebus ataupun mengukus tidak bisa menggantikan peran minyak goreng di kehidupan sehari-hari.
Baca juga : Viral Foto Luhut dan Tersangka Kasus Mafia Minyak Goreng
“Kalau menghemat minyak paling ya masaknya dari goreng diganti rebus atau kukus. Tapi sebenarnya itu juga gak terlalu berpengaruh untuk menghemat minyak sih. Soalnya kan orang Indonesia biasanya emang makanannya yang digoreng-goreng, jadi memang agak susah untuk menghemat,” imbuh Yati.
Terungkapnya mafia minyak goreng menjadikan masyarakat belum puas. Masyarakat ingin agar pelaku mafia minyak goreng mendapatkan hukuman setimpal dengan keresahan masyarakat.
“Lagi-lagi yang dirugikan adalah rakyat, alih-alih mereka bekerja atas nama rakyat namun justru yang ditemukan demi memenuhi perut sendiri,” imbuhnya.
Penulis : Anita Nawang Asih
Comments