Sementara untuk hari keempat sampai hari ke-7 potensi hujan masih akan terjadi, intensitasnya ringan hingga sedang seiring dengan semakin punahnya bibit siklon.
Kepala Kelompok Foreskater BMKG YIA, Romadi mengatakan wilayah terdampak hampir di sebagian wilayah DIY.
“Waktunya rata-rata hujan akan terjadi pada siang menjelang sore, hingga malam hari,” ucapnya kepada Harianjogja.com, Senin (21/11/2022).
Baca juga : BMKG DIY Prediksi Hujan Tiga Hari Kedepan
Sementara prakiraan cuaca Romadi menjelaskan saat ini kondisi dinamika atmosfer yang sedang aktif yaitu adanya bibit siklon tropis 94S, terpantau di Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa.
“Dengan kecepatan angin bisa mencapai 48 km/jam, dengan tekanan terpantau minimum 1006 mb [millibar] serta bergerak ke arah Timur hingga Tenggara,” ucap dia.
Kemudian di Utara garis Khatulistiwa juga terpantau bibit siklon tropis 97W, terpantau aktif di Laut China Selatan sebelah Utara Pulau Kalimantan dengan kecepatan angin dapat mencapai 38 km/jam, dan tekanan minimum mencapai 1008 mb.
“Serta masih menghangatnya suhu muka laut [28 sampai dengan 30 derajat Celcius] di Selatan Jawa, makin mendukung terbentuk awan-awan hujan atau awan konvektif tumbuh di wilayah DIY,” jelasnya.
Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Sleman, Etik Setyaningrum menyampaikan berdasarkan hasil pengamatan prakiraan iklim di wilayah DIY sampai saat ini masih dalam periode musim hujan. Ditandai dengan pergerakan angin baratan di wilayah Indonesia umumnya dan DIY khususnya.
“Berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini, adanya perlambatan angin di atas wilayah DIY dan menghangatnya anomali suhu muka laut di Selatan Jawa yang keduanya memicu pertumbuhan awan-awan konvektif [awan kumulonimbus] yang memicu hujan lebat sampai sangat lebat terutama di wilayah DIY.”
Masih adanya potensi hujan, masyarakat diimbau untuk waspada pada potensi genangan, banjir, dan tanah longsor khususnya yang tinggal di dekat bantaran sungai. Lalu masyarakat juga perlu waspada pada potensi hujan angin yang bisa menyebabkan tumbangnya pohon atau baliho.
“Agar tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai petir,” lanjutnya.
Sumber : Harian Jogja
Comments