STARJOGJA.COM, Info – Menjaga ginjal sangat penting bagi setiap manusia. dr. Metalia Puspitasari, M.Sc., Sp.PD-KGH Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKKMK UGM / RSUP Dr. Sardjito menyebutkan menjaga ginjal sehat ini sesuai dengan tema hari ginjal sedunia yang diperingati di bulan Maret.
“Bulan Maret adalah bulan hari ginjal sedunia tanggal 9 maret 2023. Hari Ginjal sedunia itu tidak berdasarkan tanggal tiap tahun bisa ganti ganti tanggal tapi setiap kamis minggu kedua di bulan maret. Tahun ini jatuh di tanggal 9 maret temanya hari “ginjal untuk semua, antisipasi bencana, lindungi kelompok berisiko ” tema ini diambil bencana covid-19,” katanya di Podcast 101,3 Star FM.
Meta mengatakan tema ini penting karena gangguan ginjal menjadi penyebab kematian yang cukup besar di seluruh dunia. Kebanyakan kasus gagal ginjal ini terjadi di negara berkembang.
“Ada sekitar 800 juta orang mengalami penyakit ginjal ini dua kali lipat dari populasi diabetes bahkan kanker. Gagal ginjal lebih banyak kejadiannya, angka kejadian laki atau perempuan hampir sama,” katanya.
Untuk mengantisipasi penyakit gagal ginjal ini masyarakat perlu mengetahui fungsi dari ginjal. Sebab, fungsi ginjal tidak satu atau dua tapi beberapa fungsi.
“Pertama menjaga keseimbangan cairan tubuh. lalu membuang racun sisa tubuh atau sampah metabolisme tubuh.”
“Melihat gangguan gagal ginjal ini baru, maka bisa di cek HB nya. Normal diatas 14 dia datang di angka 9,” katanya.
Anjuran agar tidak kekurangan cairan untuk menjaga fungsi ginjal harus dipahami lagi. Anjuran untuk minum 8 gelas sehari, harus disesuaikan dengan berat badan.
“Kalau berat badan lebih besar 8 gelas ga cukup. 30 cc per kilogram berat badan, kalau 60 Kg ya 30×60 : 1800. Satu gelas standar 250 cc maka dengan berat 60 kg tadi maka kurang lebih sekitar 7-8 gelas. Kalau 60 kg itu ok tuh 8 gelas,” katanya.
Ia mengatakan hal ini harus dilakukan untuk menjaga fungsi dari ginjal berjalan dengan baik sehingga tidak perlu ada perawatan. Sebab, jika tidak berfungsi dengan baik, jika tidak diterapi dengan baik bisa jadi gagal ginjal kronik bahkan perlu terapi ganti ginjal.
“Orang yang mengalami gagal ginjal di dunia tidak tercover oleh pemerintah, tapi di indonesia di BPJS bisa dicover transplantasi ginjal, hemodialisis, peritoneal dialisis. BPJS bisa cover untuk ketiga terapi itu,” katanya.
Baca juga : Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Sudah Penuhi KLB
Comments