“Kalau hunian mungil kan memang ruangnya terbatas, penting cara kita mengakali supaya kita tetap nyaman, meski budget terbatas, masih bisa diatasi,” katanya kepada Antara dalam acara Intimate Ramadhan Media Gathering Dekoruma, di Jakarta, Kamis.
Dengan anggaran yang terbatas, prioritaskan satu atau dua ruangan terlebih dahulu untuk didekorasi, baik dengan furnitur maupun desain.
Wanita yang juga Interior Communication Manager Dekoruma itu menyarankan untuk mengutamakan kamar tidur dan dapur terlebih dahulu untuk ditata, karena paling sering digunakan.
Desain gaya ala Japandi, kolaborasi antara gaya Jepang dan Skandinavia, menurut Kania, dapat memberi kesan natural yang minimalis dan “bersih” sehingga dapat menghemat ruang.
“Solusinya bisa memakai gaya Japandi, furnitur ala Japandi seperti elemen kayu natural kan warnanya warna terang, warna seperti ini membuat ruangan terlihat lebih luas dan menghemat ruang,” kata dia.
Dia menyebut, pemilihan warna-warna pastel yang terang, lebih baik alih-alih menggunakan warna gelap, baik untuk furniture maupun cat tembok. Warna gelap, menurut ahli di bidang interior itu akan membuat ruangan terkesan sempit.
“Kalau rumah mungil jangan pakai warna yang gelap, terutama cat tembok, karena porsi tembok itu besar dan mendominasi ruangan, cat warna gelap akan membuat efek ruangan terasa lebih sempit,” jelas dia.
Rumah subsidi pada umumnya hanya memiliki satu jendela pada ruang tengah dan kamar utama, Kania merekomendasikan untuk memaksimalkan jendela yang tersedia.
Jangan tutup jendela dengan furniture atau perabotan, seperti lemari, televisi atau lainnya. Kania menyebut jendela berperan penting dalam pencahayaan serta memberi kesan terbuka sehingga menambah kesan luas pada ruangan.
“Kalau rumah subsidi sudah boleh dirombak, pilih jendela yang lebih lebar, penggunaan sistem pintu geser juga sangat membantu,” tambahnya.
Comments