News

Perbedaan Awal Lebaran, Ketum PP Muhammadiyah Minta Utamakan Toleransi

0
tren baju lebaran 2024
tren baju lebaran (ist)
STARJOGJA.COM, Info – Soal perbedaan awal lebaran 2023 ini Haedar Nashir Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah  meminta umat Islam mengedepankan toleransi.

“Jika ada perbedaan dalam merayakan idul fitri dan dalam kegiatan-kegiatan ibadah yang bersifat furu’iyah dan ikhtilaf, maka ke depankan tasamuh, saling toleran dan menghargai dengan penuh kedewasaan,” kata Haedar dalam keterangannya di Yogyakarta, Kamis.

Ia berharap Idul Fitri menjadi momentum untuk menguatkan keadaban bangsa Indonesia yang berbasis pada agama, Pancasila, serta kebudayaan luhur bangsa.

“Lebih-lebih setelah berpuasa, bagi kaum muslimin sebagai mayoritas di negeri ini, jadilah sinar penerang, jadilah pencerdas, dan jadilah perekat kebersamaan hidup dalam kebhinekaan,” kata dia.

Menurut dia, spirit Bhinneka Tunggal Ika dan kekuatan luhur agama harus membuat Bangsa Indonesia menjadi bangsa kuat dan bersatu sehingga berdaulat, unggul, dan setara dengan bangsa-bangsa lain.

“Dengan Idul Fitri yang juga sudah menjadi tradisi dalam kehidupan bangsa kita, ada mudik, ada syawalan, ada silaturahmi, maka jadikan Idul Fitri sebagai kekuatan persatuan bangsa,” kata Haedar.

Seluruh pendisiplinan diri melalui berbagai ibadah selama Ramadhan, diharapkan Haedar, teraktualisasi dalam kehidupan nyata sehingga menjadi insan yang bertakwa secara autentik, terutama saat membawa misi “Rahmatan Lil Alamin”.

“Insan yang ‘muttaqin’, yang bertakwa, harus menjadi manusia terbaik dalam jiwa, pikiran, dan tindakan. Sebagai insan-insan yang ‘uswah hasanah’, menjadi teladan terbaik sekaligus juga menjadi insan yang selalu berbuat ‘ihsan’ kepada sesama dan lingkungan. Dan semua itu adalah manifestasi dari ‘taqarrub ilallah’, mendekatkan diri kepada Allah yang melahirkan jiwa takwa yang autentik,” ujar dia.

Dalam kehidupan kolektif, lanjut Haedar, Idul Fitri juga diharapkan menjadi momen perekat ukhuwah serta usaha-usaha memajukan kehidupan, kemanusiaan, dan kemasyarakatan yang dilandasi oleh nilai-nilai agama sehingga nanti menjadi umat terbaik (khairu ummah).

“Kami harapkan kita kaum muslimin yang menjalankan puasa dengan seluruh rangkaian ibadah selama satu bulan lamanya menjadi insan-insan yang semakin bertakwa, yakni insan yang selalu menjalankan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya dan membuahkan kesalehan bagi kehidupan keluarga, diri, masyarakat, bangsa dan kemanusiaan semesta,” kata dia.

Selain itu, Haedar berpesan supaya Idul Fitri menjadi kekuatan ruhaniah kolektif bagi kaum muslimin dan warga bangsa untuk membawa Indonesia menjadi “Indonesia Berkemajuan” dalam berbagai aspek kehidupan.

“Kita diajari berbuat yang terbaik membangun bangsa dan jangan merusaknya. Kita dituntut untuk menjadi bangsa yang ada di depan, maju di bidang ekonomi, sosial, politik, pendidikan, mengelola sumber daya alam, tapi dengan jiwa kekhalifahan yang penuh pertanggungjawaban, tidak hanya kepada manusia, tapi juga kepada Allah yang menciptakan manusia dan seluruh alam semesta untuk kita rawat dan kita bangun menjadi negeri yang aman dan berkah,” tutur Haedar Nashir.   

Sumber : Antara 
 
 
Bayu

Pertama Setelah Pandemi, PLN Berangkatkan 281 Peserta Mudik Bersama BUMN dari Semarang dan Yogyakarta

Previous article

SPKLU Mobile Pertama di Indonesia Kini Ada di Ruas Tol Jawa Tengah, Catat Lokasinya!    

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News