Kota JogjaNews

Nandur Srawung Masuki Satu Dekade

0

STARJOGJA.COM, JOGJA – Nandur Srawung Masuki Satu Dekade .Memasuki usia satu dekade, Nandur Srawung (NS) tampil dengan wajah baru dalam wujud logo yang mudah dikenali masyarakat global dengan semangatuntuk semakin menjangkau tidak hanya publik seni Indonesia tapi juga dunia.

Kembali dikuratori oleh Arsita Pinandita, Bayu Widodo, Irene Agrivina, Rain
Rosidi, dan Sudjud Dartanto, pada penyelenggaraan yang kesepuluh ini
Nandur Srawung mengangkat tema Habitat: Loka Carita.

Kurator Nandung Srawung X, Rain Rosidi menyampaikan tema gelaran tahun ini merujuk pada habitat sebagai lingkungan tempat tinggal dari suatu organisme atau populasi organisme tertentu.

Sementara konsep loka, kata dia, merujuk pada tempat atau lokasi tertentu dalam kebudayaan atau masyarakat tertentu. Adapun, carita merujuk pada salah satu bentuk sastra lisan tradisional Indonesia yang berasal dari masyarakat Jawa.

“Penerapan konsep Habitat: Loka Carita dalam pameran seni rupa ini akan mencangkup beberapa aspek yaitu eksplorasi gagasan mengenai kesadaran akan habitat kehidupan yang sehat, aman, dan inklusif melalui pengamatan dan penyelidikan atas situs dan narasi yang muncul di seputarnya,” katanya.

Dalam Nandur Srawung X, kata Rain, akan ada program Nandur Gawe, yakni residensi seni di lima situs di DIY, yakni Kampung Ketandan, Pesanggrahan Ambarrukmo, Pohon Resan, Makam Seniman Giri Sapto, dan Cagar Budaya Bulurejo.

“Dari program residensi seni yang tersebut seniman akan mendapatkan pengalaman riset, memahami warisan budaya, dan menciptakan karya seni yang berkaitan dengan tema pameran sekaligus mengenai situs residensi masing-masing,” katanya.

Habitat adalah lingkungan tempat tinggal atau hidup dari suatu organisme
atau populasi organisme tertentu. Konsep loka merujuk pada tempat atau
lokasi tertentu dalam kebudayaan atau masyarakat tertentu. Carita adalah
salah satu bentuk sastra lisan tradisional Indonesia yang berasal dari
masyarakat Jawa.

Istilah “carita” berasal dari bahasa Jawa yang berarti cerita
atau kisah. Penerapan konsep Habitat: Loka Carita dalam pameran seni rupa
ini akan mencakup beberapa aspek, yaitu eksplorasi gagasan mengenai
kesadaran akan habitat kehidupan yang sehat, aman, dan inklusif melalui
pengamatan dan penyelidikan atas situs dan narasi yang muncul di
seputarnya.

Sebagai penanda satu dekade Nandur Srawung, ruang pameran utama akan
dibagi menjadi 6 bagian, yang masing-masing menyajikan hubungan seni
dengan tema-tema besar kemanusiaan, yaitu: spiritualitas, lingkungan
(ekologi), identitas & inklusivitas, aktivisme, teknologi, dan kesadaran sejarah
(literasi). Pada pameran kali ini Nandur Srawung bekerja sama dengan Zulfian

Amrullah, selaku perancang pameran (exhibition designer) yang menangani
tata ruang pamer dan sebagai seniman yang menciptakan karya fasad yang
merespon tema Habitat:Loka Carita.

Perayaan satu dekade Nandur Srawung secara resmi dibuka bagi publik
pada tanggal 15 Agustus 2023 pukul 19.00 WIB di Taman Budaya Yogyakarta
dan diresmikan oleh Ibu Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.A., Kepala Dinas
Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pada upacara pembukaan tersebutjuga akan diumumkan penerima penghargaan Lifetime Achievement Awardkepada figur yang telah berjasa dan berkontribusi terhadap seni rupa di D.I.Yogyakarta dan Indonesia, juga Young Rising Artist Award kepada senimanpartisipan muda berbakat berusia 18-35 tahun yang berpartisipasi melaluiprogram panggilan terbuka (open call).

Pameran Nandur Srawung #10 (NS X) berlangsung dari tanggal 15-28 Agustus di galeri Taman Budaya Yogyakarta dan terbuka untuk umum dan gratis, setiap hari, pukul 11.00-21.00 WIB. Selain mengunjungi pameran, pengunjung dapat turut berpartisipasi dan berkontribusi dalam program-program harian inovatif yang hadir tahun ini.

Program-program harian tersebut yaitu:
● Bursa Seni, menyajikan art merchandise seniman;
● Srawung Moro: Kunjungan ke Situs Residensi;
● Nandur Kawruh: Wicara Seni;
● Tur Kuratorial, bagi pengunjung umum, siswa siswi sekolah, dan
penyandang disabilitas;
● NSX Lab: program lokakarya untuk publik
● Panggung Srawung
● Aktivasi Karya Seni

Indonesia Temukan Spesies Flora dan Fauna Baru

Previous article

KPU Ajak Masyarakat Jogja Cermati DCS

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja